Konten Lokal Ponsel Terus Diprioritaskan

RENCANA untuk menyederhanakan proses sertifikasi perangkat (ponsel) pada Januari 2017 tetap mengedepankan kebijakan tingkat kandungan lokal dalam negeri (TKDN), kata Plt Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Noor Iza.

“Penyederhanaan tetap mengedepankan TKDN. Ketika barang masuk, TKDN itu menjadi konsiderans pertama. Apakah lulus TKDN atau tidak, spesifikasi teknis mengikuti. Kalau tidak lulus, tidak bisa masuk,” katanya via sambungan telpon, kemarin.

Hal itu dikatakannya untuk menanggapi pertanyaan terkait dengan aturan TKDN sebesar 30% bagi perangkat 4G yang akan diberlakukan mulai 1 Januari 2017. Ia mengatakan rencana penyederhaaan proses sertifikasi akan lebih memberi kepastian dalam prosedur, tetap mengedepankan dan menjaga TKDN, memberikan kemudahan dan sangat mempercepat waktu proses mendapatkan sertifikat perangkat.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan pihaknya berencana menghapuskan uji lab perangkat untuk sertifikasi bagi ponsel merek global mulai Januari 2017. Nantinya pabrikan perangkat ponsel yang sudah kuat dan memiliki lab pengujian yang tepercaya tidak perlu mengajukan uji lab lagi di Indonesia dalam proses penerbitan sertifikasi perangkat ponsel, tetapi mereka memberikan test report (hasil uji perangkat).

Proses baru itu diharapkan mempercepat pasar untuk memperoleh produk terbaru. Untuk perlindungan konsumen, akan dilakukan uji petik ponsel model baru di pasar. Walakin, wacana tersebut mengundang kritik dari produsen ponsel di dalam negeri. (Ant/E-2)