Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BANK Indonesia diperkirakan akan tetap mempertahankan tingkat bunga acuan di angka 6% pada Rapat Dewan Gubernur bulan ini. Hal itu dinilai menyesuaikan dengan kondisi perekonomian dan ekspektasi inflasi tahun ini.
Ekonom Senior dan Associate Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ryan Kiryanto mengatakan, pertimbangan pertama untuk menahan BI Rate ialah ekspektasi inflasi tahunan yang akan cenderung naik.
"Didorong oleh kenaikan harga beras dan bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi sesuai dengan harga keekonomian," ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu (20/3).
Baca juga : Analis: Inflasi di Bawah Ekspektasi Beri Ruang BI Pangkas Suku Bunga
Terlebih, kata Ryan, menjelang Hari Raya Idulfitri pada April 2024 angka inflasi secara bulanan diprediksi akan berada di posisi yang tinggi. Itu sejalan dengan kenaikan harga-harga kelompok pangan dan transportasi.
Pertimbangan kedua ialah perkembangan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang cenderung melemah atau atau sangat fluktuatif (volatile) di tengah menurunnya surplus neraca dagang secara bulanan.
Hal itu utamanya disebabkan turunnya harga komoditas primer seperti CPO, batu bara, nikel, dan bauksit seiring melemahnya permintaan global.
Baca juga : Data Ekonomi Eropa Flat, Potensi Penurunan Suku Bunga Kian Terbuka
Sementara dari sisi eksternal, stance kebijakan moneter juga masih cenderung ketat atau hawkish, salah satunya dari kenaikan suku bunga acuan bank sentral Jepang (BoJ) positif 0,1% dari sebelumnya suku bunga negatif.
"Keputusan RDG BI menahan BI Rate tetap 6% relatif tidak mengganggu stabilitas sistem keuangan, fungsi intermediasi oleh industri keuangan (utamanya perbankan) serta tidak mengendurkan aktivitas sektor riil atau dunia usaha," terang Ryan.
Itu karena perbankan condong tidak akan mengubah stance kebijakan suku bunganya. Di samping itu, pelaku usaha masih memungkinkan pencarian pembiayaan dari pasar modal yang saat ini menunjukkan kegairahan.
Prinsipnya, imbuh Ryan, sejauh outlook atau ekspektasi inflasi tahunan ke depan masih di atas target BI yang titik tengahnya 2,5%, maka BI cenderung akan menahan level BI Rate tetap 6%. "Stance policy ini sejalan dengan pakem saat ini, yaitu stability over growth," pungkasnya. (Z-3)
Sinyal pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat menjadi perhatian bagi Bank Indonesia.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (31/7) ditutup menguat saat pasar menunggu kebijakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate.
BPJS Ketenagakerjaan mendapatkan penghargaan khusus dalam Best Insurance Awards 2024 yang diselenggarakan oleh Investortrust
Agunan adalah aset atau barang berharga yang dijadikan jaminan saat melakukan pinjaman uang melalui bank atau lembaga keuangan lainnya.
Penurunan suku bunga bisa mulai September dan Desember atau November.
Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman mengapresiasi langkah BI dalam mempertahankan suku bunga tersebut.
Pasalnya, Bank Indonesia memiliki peran yang amat strategis bagi perekonomian nasional. Kesalahan dalam pengelolaan Bank Sentral akan mengakibatkan kerusakan ekonomi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved