Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan, dalam sepekan di periode 22-26 Januari 2024, terdapat satu obilgasi tercatat di bursa. Itu merupakan obligasi berkelanjutan IV MNC Kapital Indonesia Tahap I Tahun 2023 yang diterbitkan PT MNC Kapital Indonesia Tbk.
Obligasi diterbitkan dengan nominal Rp260 miliar. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) bertindak sebagai Wali Amanat.
"Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk obligasi adalah idBBB+ (Triple B Plus)," ujar Pelaksana Harian Sekretaris Perusahaan PT BEI Valentina Simon dikutip dari keterangannya, Minggu (28/1).
Dengan pencatatan obligasi itu, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat pada 2024 adalah 8 emisi dari 7 emiten senilai Rp6,35 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 547 emisi dari 128 emiten dengan outstanding Rp461,52 triliun dan US$32,362 juta.
Baca juga: BUMA Rampungkan Penerbitan Obligasi I Tahun 2023
Sedangkan Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nilai Rp8.522,38 triliun dan US$502,10 juta. Sementara Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp3,25 triliun.
Valentina menambahkan data perdagangan saham BEI selama periode 22 sampai dengan 26 Januari 2024 ditutup bervariasi. Peningkatan tertinggi dalam sepekan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian saham, yaitu sebesar 6,84% menjadi Rp11,41 triliun dari Rp10,68 triliun pada sepekan yang lalu.
"Kapitalisasi pasar sepekan ini mengalami perubahan, yaitu sebesar 0,65% dari Rp11.420,46 triliun pada sepekan sebelumnya menjadi Rp11.345,77 triliun pada penutupan pekan ini," terangnya.
Baca juga: Aktif Bangun Negeri Melalui SBN, BCA Raih Sembilan Penghargaan dari Kemenkeu
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu mengalami perubahan sebesar 1,25%, ditutup berada pada posisi 7.137,088 dari 7.227,402 pada penutupan pekan lalu. Rata-rata frekuensi transaksi harian saham turut mengalami perubahan sebesar 8,73% menjadi 1.127.246 kali transaksi dari 1.235.025 kali transaksi pada sepekan lalu.
Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian saham mengalami perubahan sebesar 14,75% selama sepekan, menjadi 15,56 miliar lembar saham dari 18,25 miliar lembar saham pada sepekan lalu.
Investor asing pada Jumat (26/1) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp1,05 triliun dan sepanjang tahun 2024 investor asing telah mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp5,78 triliun. (Z-11)
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85% ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41% ke posisi 883,75.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
Sejumlah perusahaan sudah memiliki syarat yang cukup untuk terjun ke bursa, baik dari sisi keuangan maupun tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).
Selama masa penawaran umum pada 3-6 Juni 2024, total permintaan yang masuk mencapai 25,54 miliar lembar Saham atau senilai Rp2,8 triliun, jauh di atas yang ditawarkan 620 juta lembar saham
Skema full periodic call auction (FCA) dianggap rugikan para investor saham ritel
HINGGA April 2024, BEI mengumumkan daftar 41 emiten yang berisiko dihapus pencatatannya dari bursa saham. BEI melaporkan bahwa 41 emiten tersebut telah disuspensi lebih dari 6 bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved