Suku Bunga Single Digit BCA Sasar KPR Kelas Menengah

PT Bank Central Asia Tbk (Tbk) menyiasati era suku bunga single digit dengan menyasar kredit kepemilikan rumah (KPR) kelas menengah. Kebutuhan properti di segmen tersebut tetap bertumbuh yang diikuti dengan penyerapan tenaga kerja.

“Rumah-rumah low and middle class merupakan investasi karena tidak ada dalam sejarahnya harga turun. Konsumen KPR sebenarnya mereka sedang berinvestasi,” ujar President direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja di sela-sela acara Penyerahan Donasi BCA untuk Program Pendidikan Anak Usia Dini Holistis Integratif (PAUD HI) yang digagas Unicef, di Jakarta, kemarin.

Menurut Jahja, bisnis pro­perti di Indonesia akan tetap bertumbuh, bahkan berpotensi tinggi mendukung industri lain, yaitu tenaga kerja pembangun rumah. Sampai hari ini BCA berkecimpung pada KPR kelas menengah.

“Untuk KPR kelas menengah ke bawah, kami beri financing, bekerja sama dengan BTN yang lebih spesialis. BCA sendiri masuk di rata-rata KPR Rp500 juta ke atas.”

Untuk peningkatan pendapatan pada sisa kuartal III dan IV, Jahja mengatakan BCA akan berfokus ke kredit consumer. “Yang bisa didorong untuk peningatan pendapatan dari pengalaman kami yaitu kredit konsumer, untuk kredit kendaraan bermotor (KKB )misalnya, dalam 1 bulan untuk booking sudah lebih dari Rp2,5 triliun,” tukasnya.

Pada kesempatan itu, BCA berkolaborasi dengan Unicef dengan mendonasikan Rp850 juta untuk 20 PAUD di Sorong dan Raja Ampat, Papua.

Jahja mengaku merasa beruntung bisa mendukung prog­ram dari Unicef karena anak di Indonesia Timur juga memiliki hak yang sama dengan mereka yang di kota besar dalam akses pendidikan. Tiap tahun, BCA menganggarkan dana sekitar Rp60 miliar untuk dana bina lingkungan (CSR).

Kegiatan seperti itu merupakan lanjutan kerja sama BCA dengan Unicef sejak 2000.
Kepala Perwakilan Kantor Unicef di Indonesia Gunil­la Olsson berterima kasih atas kerja sama dan kepercayaan BCA selama 16 tahun. (Try/E-3)