Usaha Sektor Pertanian Mulai Ditinggalkan

BADAN Pusat Statistik (BPS) sudah memperoleh hasil sementara dari sensus ekonomi 2016. Sementara ini, jumlah usaha di sektor non pertanian mencapai 26,7 juta usaha atau naik 17,6% dari 2006 yang sebanyak 22,7 juta usaha.

Dari hasil itu, Kepala BPS Suryamin menduga penambahan usaha di sektor non pertanian berasal dari yang dahulunya berusaha di sektor pertanian. Pasalnya, dari hasil sensus pertanian 2013, usaha di sektor tersebut mencapai 26,16 juta usaha atau turun sebanyak 5 juta usaha dari 2003.

"Kami menduga yang 5 juta penurunan usaha di sektor pertanian itu lari ke non pertanian yang naik 4 juta usaha," ucap Suryamin saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (19/8).

Dari hasil sementara itu pun, Suryamin menandaskan pergerakan usaha sudah mulai bergerak ke luar Pulau Jawa. Pertumbuhan usaha di Sumatera naik 23,3%, Kalimantan naik 25,1%, Sulawesi naik 36,3%, dan Maluku dan Nusa Tenggara naik 51,7%.

"Memang jumlah usaha di Jawa masih mendominasi dengan 16,2 juta usaha. Tapi pertumbuhannya dari 2006 hanya 11,7%. Jadi kita lihatnya sudah mulai ada pergerakan usaha ke timur Indonesia dan di luar Jawa karena pertumbuhannya yang lebih besar," tukasnya.

Hasil sensus tersebut dinilai masih bersifat sementara. Suryamin menargetkan hasil akhir sensus ekonomi 2016 bakal kelar akhir tahun ini. Sensus tersebut, menurutnya, akan berisi data terkait kegiatan utama usaha, jumlah tenaga kerja, pengeluaran usaha, dan pendapatan usaha.

"Lalu kita akan sajikan data soal gender pelaku usaha dan usaha terlihat atau online. Tujuannya, supaya kita dapat menginformasikan hal-hal lainnya, seperti penggunaan internet dari usaha online, waralaba, dan kepemilikan unit usaha," imbuh Suryamin. (X-11)