Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (12/9) berpotensi bergerak menguat terbatas merespon sentimen yang datang dari tingkat global.
IHSG dibuka menguat 5,82 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.969,21. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,78 poin atau 0,08 persen ke posisi 959,49.
"IHSG berpeluang menguat terbatas merespon sentimen global," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas seperti dilansir dari Antara.
Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Naik Rp1.000 per Gram
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan data penjualan ritel pada Juli 2023 tumbuh 1,6 year on year (yoy), atau melambat signifikan dibandingkan sebelumnya yang tumbuh mencapai 7,9 persen (yoy).
Perlambatan penjualan ritel secara tahunan disebabkan oleh pertumbuhan yang turun tajam secara bulanan.
Selain itu, pengumuman hari libur nasional dapat menjadi sentimen positif pada hari ini, yang mana Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy akan memimpin rapat dan konferensi pers Penetapan SKB 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024.
Baca juga: Hutama Karya Garap 2 Proyek Baru Senilai Rp1,2 triliun
Jumlah libur akan mempengaruhi jumlah hari efektif kerja dan aktivitas masyarakat mulai dari belanja, bekerja, hingga bepergian.
Kemudian, para pelaku pasar mengantisipasi data neraca perdagangan periode Agustus 2023, yang mana penurunan nilai ekspor dan impor diperkirakan meningkat dibandingkan Juli 2023, meski ada indikasi pemulihan aktivitas ekonomi di Tiongkok. (Z-6)
IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85% ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41% ke posisi 883,75.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
Sejumlah perusahaan sudah memiliki syarat yang cukup untuk terjun ke bursa, baik dari sisi keuangan maupun tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).
Selama masa penawaran umum pada 3-6 Juni 2024, total permintaan yang masuk mencapai 25,54 miliar lembar Saham atau senilai Rp2,8 triliun, jauh di atas yang ditawarkan 620 juta lembar saham
Skema full periodic call auction (FCA) dianggap rugikan para investor saham ritel
HINGGA April 2024, BEI mengumumkan daftar 41 emiten yang berisiko dihapus pencatatannya dari bursa saham. BEI melaporkan bahwa 41 emiten tersebut telah disuspensi lebih dari 6 bulan.
Profesionalisme adalah kunci utama dalam mengembangkan BUMN agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved