OMI Bidik Kenaikan Omzet Dua Kali Lipat

PT Omron Manufacturing of Indonesia (OMI) meresmikan dua fasilitas manufaktur baru di Indonesia. Fasilitas manufaktur yang mencakup area seluas lebih dari 20 ribu meter persegi itu diharapkan bisa meningkatkan kapasitas produksi OMI dan menempatkan Indonesia sebagai pemain utama dalam jaringan manufaktur global Omron.

Penambahan dua fasilitas baru itu menjadikan OMI sebagai pabrikan pertama dalam jaringan manufaktur global Omron yang memproduksi berbagai komponen untuk bisnis Omron yang beragam.

“Komitmen Omron Corporation untuk meningkatkan investasi di Indonesia melalui fasilitas manufaktur baru ini merupakan bukti Indonesia adalah penting bagi bisnis Omron. Fakta bahwa PT Omron Manufacturing of Indonesia terus berkembang selama 20 tahun terakhir merupakan bukti kepemimpinan Omron dalam sektor manufaktur Indonesia,” kata President Commissioner PT Omron Manufacturing of Indonesia, Richard Nyotokusumo, di kawasan industri East Jakarta Industrial Park (EJIP), Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, kemarin.

Fasilitas manufaktur baru itu, menurutnya, dibangun dengan investasi Rp150 miliar (US$11,2 juta). Dengan tambahan dua pabrik baru itu, pihaknya memproyeksikan penjualan dalam beberapa tahun mendatang bisa tumbuh dua kali lipat. Tahun ini, omzet Omron ditargetkan US$125 juta. “Ya mudah-mudahan lima tahun ke depan bisa meningkat dua kali lipat jadi US$250 juta,” ujar Senior Manager PT OMI Vincentius Hendrawan di tempat sama.

Sementara itu, President Director of PT Omron Manufacturing of Indonesia, lrawan Santoso, mengatakan kebutuhan akan otomatisasi sistem dalam manufaktur dan dalam infrastruktur sangat diperlukan. Fasilitas baru OMI akan memacu kapasitas produksi dari 160 juta menjadi 200 juta komponen per tahun.

Sekitar 15% dari produksi dua pabrik baru OMI itu akan ditujukan untuk pasar dalam negeri, sementara sisanya diperuntukkan pasar ekspor, seperti Amerika dan Eropa.

Omron telah beroperasi di Indonesia selama hampir 25 tahun. Omron Corporation merupakan perusahaan asal Jepang yang berkonsentrasi di bidang otomatisasi industri, yang didasari teknologi sen-sing and control. Bisnis Omron mencakup berbagai bidang, mulai otomatisasi industri dan komponen elektronik, komponen elektronik untuk otomotif, sistem infrastruktur sosial, alat-alat kesehatan, hingga solusi lingkungan. Di Indonesia, perusahaan tersebut telah beroperasi selama nyaris 25 tahun.

Kandungan lokal
Dalam kesempatan sama, pihak Kementerian Perindustrian meminta PT OMI terus meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pada produk-produk yang dihasilkan pabrik terbaru mereka. “Kami harapkan Omron dapat terus meningkatkan TKDN di pabriknya untuk memaksimalkan potensi dalam negeri,” kata Sekjen Kementerian Perindustrian, Syarif Hidayat.

Menurut dia, OMI bisa menggandeng industri dalam negeri untuk merealisasikan kenaikan TKDN.

Irawan pun sebelumnya sudah menyatakan perusahaan siap meningkatkan TKDN hingga 70% dalam kurun 2-3 tahun. “Saat ini, TKDN pada fasilitas terbaru kami baru 2%,” ujarnya.

“Kami juga berencana meningkatkan jumlah sumber daya manusia menjadi 3.500 karyawan hingga 2020, yang meliputi insinyur, operator, spesialis mutu, dan berbagai profesional terampil lainnya,” ujar Irawan. (Ant/E-2)

adhi@mediaindonesia.com