Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MENTERI Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mewaspadai dampak El Nino pada kondisi komoditas beras di dalam negeri. Sebab, kejadian musiman itu bakal mengganggu produksi beras nasional dan sulit untuk diprediksi.
“Neraca beras, ketahanan pangan kita baik-baik saja. Tapi tidak boleh juga terlalu PD (percaya diri) karena cuaca ini membuat komoditas menurun, air berkurang, dan cuaca tidak terprediksi,” ujarnya saat ditemui awak media di Jakarta Convention Center Senayan, Jakarta, Kamis (7/9).
Dari hasil kajian Kementerian Pertanian, kata Syahrul, El Nino berpotensi mengurangi kapasitas produksi beras nasional. Dalam skala sedang, El Nino dapat mengurangi produksi beras dalam negeri hingga 380 ribu ton. Sedangkan dalam skala kencang, El Nino bakal mengurangi produksi beras nasional hingga 1,2 juta ton.
Baca juga: Kemensos Ungkap Tidak Ada Anggaran Khusus untuk Penanganan El Nino
Berangkat dari kajian itu, Kementan mendorong ketahanan produktivitas dengan melakukan gerakan percepatan penanaman seluas 500 ribu hektare (Ha). Upaya itu sekaligus menjadi langkah antisipasi bila nantinya ada masalah dari sisi ketersediaan. “Mudah-mudahan itu berhasil. Itu diambil dari tiga wilayah, yakni merah, kuning, dan hijau,” kata Syahrul.
Wilayah pertanian merah ialah zona yang tidak memiliki air untuk melakukan penanaman. Kemudian wilayah pertanian kuning ialah zona yang memilki air untuk penanaman dengan sangat terbatas. Sedangkan wilayah pertanian hijau, yakni zona yang memiliki air melimpah untuk melakukan penanaman dan perlu diperkuat produksinya.
Baca juga: Menteri LHK Optimistis RI Bisa Kendalikan Kekeringan dan Karhutla Akibat El Nino
“Daerah hiaju yang ada mata air dan sungai itu yang akan kita booster. Kalau 500 Ha di-booster, kita bisa hasilkan 3 juta ton gabah, setara 1,5 juta beras,” terang Syahrul.
Akibatnya bencana alam kekeringan lahan sawah yang sebelumnya melanda sekitar 100 ha (hektare) di Kabupaten Pidie, kini terus meluas ke Kabupaten Aceh Besar. Itu karena sejak dua bulan terakhir
Perubahan efek cuaca tidak bersahabat akibat peningkatan suhu air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur yang menjadi lebih hangat dari biasanya itu membuat iklim semakin tidak menentu.
Sejumlah desa yang jagungnya gagal panen tersebar di Kecamatan Panceng. Antara lain, lahan di Desa Pantenan, Ketanen, Banyutengah, Prupuh, Wotan, Suwalan, Sumurber, Serah, Sukodono
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat garis kemiskinan Maret 2024 sebesar Rp582.932 per kapita per bulan.
FENOMENA alam El Nino yang diprediksi akan segera kembali terjadi membuat puluhan hektare (ha) tanaman padi sawah di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, terganggu pertumbuhannya.
SAMPAI dengan saat ini, Indonesia masih merasakan dampak dari fenomena El Nino yang telah terjadi beberapa waktu lalu.
Puluhan hektare sawah di Purwakarta terancam gagal panen setelah pasokan air mengering.
Petani di daerah tersebut berharap ada perhatian dan solusi dari pemerintah untuk mengatasi kekurangan air untuk lahan persawahan agar panen tetap berkelanjutan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tenggara mencatat sekitar 400 hektare lahan sawah milik warga di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, terendam banjir.
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo meninjau langsung pelaksanaan pemberian bantuan 300 unit pompa untuk pengairan sawah
Sekitar 100 hektare (ha) sawah di Pidie, Aceh, kini mengalami kekeringan. Lahan seluas itu tersebar di Kecamatan Indrajaya, Sakti, Mila dan Kecamatan Delima.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved