Pembangunan Lima Perlintasan Rel Sebidang Dikebut

GUNA mengantisipasi kepadatan jalur utara Jawa (Pantura) pascapintu keluar Brebes Timur (Brexit) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana membangun lima flyover di perlintasan sebidang kereta di ruas alternatif Tegal-Purwokerto yang menghubungkan ke jalur selatan Jawa.

"Jalan ini adalah jalan alternatif Pantura, saat arus kendaraan saat liburan panjang jalur ini penuh dengan lalu lintas yang menuju ke selatan dan sebaliknya. Ada lima lintas bidang yakni Germolek, Klonengan, Kesambi, Karangsawah, dan Paguyangan," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau lokasi perlintasan di Klonengan, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (11/8).

Basuki mengungkapkan berdasarkan laporan yang diterima di jalur tersebut jika pada hari normal saja terdapat 72 kali kereta melintas, dengan estimasi waktu 1 kali berhenti selama 5 menit, waktu yang diperlukan sudah sebanyak 360 menit. Ketika kondisi mudik kemarin terdapat 92 kali akibat adanya tambahan frekuensi, sehingga totalnya sebesar 450 menit.

"Ada 7 jam lebih dalam sehari bila dikumulasikan. Makanya kita sekarang strateginya dalam 8 bulan ke depan, akan kita bikin flyover-flyover di 5 titik lintas bidang tadi," terang Basuki.

Menteri mengungkapkan bahwa teknologi Corrugated Mortar Busa Pusjatan (CMP) yang nantinya digunakan di lima perlintasan tersebut sama dengan yang digunakan untuk flyover perlintasan sebidang di Bandung. Teknologi itu memungkinkan pembangunan jembatan dilakukan dalam waktu singkat dan dengan biaya yang jauh lebih murah hingga 40% dengan beton ringan yang mengapung jika dibandingkan dengan menggunakan beton pancang.

Basuki mengungkapkan pembangunan flyover tersebut saat ini sudah mendesak sebab belum lama ini dia menerima surat dari Kapolri yang merekomendasikan untuk segera dilakukan pembangunannya di tahun ini guna menghindari insiden seperti pada mudik Lebaran lalu. Basuki mengungkapkan bahwa nantinya akan dibangun 4 flyover dan 1 underpass, tetapi hal itu akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Untuk anggarannya, Basuki memperkirakan akan menghabiskan hingga Rp120 miliar untuk satu flyover. Sehingga total biaya untuk lima perlintasan kereta api tersebut sekitar Rp600 miliar.

"Untuk tendernya akan dilakukan pada minggu-minggu ini. Ada dua skenario, bisa tunjuk langsung atau dilelang. Ini dilakukan bersamaan dengan revisi DIPA, saya inginnya lelang cepat agar lebih kompetitif tetapi bisa juga dengan penunjukan langsung," ungkap Basuki.

Menteri juga mengungkapkan bahwa nantinya pembangunannya dilakukan secara simultan di kelima perlintasan tersebut, sehingga diharapkan dapat selesai secara lebih cepat. Basuki juga mengungkapkan optimismenya pembangunan perlintasan tersebut tidak akan menggangu pada saat berlangsungnya libur Natal dan Tahun baru. (OL-5)