PepsiCo Investasi Manufaktur Berkelanjutan di Cikarang

SEJUMLAH produk makanan ringan yang erat di hati masyarakat Indonesia akan diproduksi secara domestik di fasilitas manufaktur PepsiCo. Hal ini bentuk keseriusan PepsiCo menanamkan investasi di Indonesia dengan nilai investasi sekitar US$200 juta.

PT PepsiCo Indonesia Foods and Beverages (‘PepsiCo Indonesia)  akan membangun pabrik di atas lahan seluas 60.000 m2 di Cikarang, Jawa Barat, yang nantinya akan memproduksi sejumlah produk makanan ringan. Pabrik ini juga akan menjadi fasilitas manufaktur yang sepenuhnya menerapkan prinsip keberlanjutan.  

Pembangunan pabrik ditandai dengan peletakan batu pertama dihadiri  oleh Menteri Investasi Republik Indonesia/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia sekaligus meresmikan rencana pembangunan didampingi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil,  Melissa Marszalek Atase Perdagangan Amerika Serikat untuk Indonesia,  Parinya Kitjatanapan (Eric), CEO Asia Business Unit PepsiCo, dan Asif Mobin, CEO PepsiCo Indonesia, Rabu (30/8).

baca juga: Unilever Jual Bisnis Teh Globalnya kecuali di Tiga Negara

Sejak hari pertama beroperasi, pabrik ini akan menerapkan keberlanjutan lingkungan serta pengembangan sumber daya manusia dalam inti operasinya. Sekaligus, memastikan praktiknya tetap selaras dengan standar lingkungan global sekaligus menciptakan dampak sosial yang positif.

Dalam operasinya, pabrik akan menggunakan 100% sumber listrik terbarukan. Terkait pengelolaan air, PepsiCo akan menerapkan 100% pemanfaatan air daur ulang serta mengadopsi pendekatan net water positive dari hari pertama beroperasi, guna mendukung inisiatif ESG di tingkat regional.

“Kami mengapresiasi komitmen jangka panjang PepsiCo terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui investasi yang diperkirakan mencapai nilai US4200 juta ini. Kami harap investasi ini membawa transfer knowledge dan teknologi bagi masyarakat Indonesia, serta memberi manfaat bagi masyarakat dan bekerja sama dengan pengusaha lokal serta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sekitar,” ujar Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia dalam keterangannya, Senin (4/9),
 
Investasi PepsiCo ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga membuka jalan bagi para petani Indonesia untuk menerapkan praktik dan teknologi pertanian yang semakin baik.

Dengan keahlian global yang dipandu oleh strategi PepsiCo Positif (pep+), PepsiCo siap untuk memberdayakan petani Indonesia dengan pengetahuan tingkat lanjut tentang ketahanan dan adaptasi iklim serta teknik pertanian berkelanjutan.

Komitmen ini tidak hanya mewujudkan prinsip Pertanian Positif tetapi juga dapat membantu petani Indonesia dalam mengefisienkan biaya operasional dan meningkatkan keuntungan.  

“Jawa Barat merupakan daerah yang produktif dengan infrastruktur yang dibangun khusus untuk mendukung tujuan manufaktur secara optimal. Kami turut senang ketika mengetahui pendirian pabrik PepsiCo ini akan menghasilkan ribuan lapangan kerja baru, baik secara langsung ataupun tidak langsung, dan dapat memberdayakan para petani lokal dan masyarakat sekitar Jawa Barat. Kami harap aksi korporasi ini dapat semakin mendukung visi besar Provinsi Jawa Barat menjadi Jawa Barat Juara.” tutur Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil,

Atase Perdagangan Amerika Serikat untuk Indonesia, Melissa Marszalek, turut hadir dan mendukung kontribusi PepsiCo sebagai wujud hubungan bilateral yang positif antara Indonesia dengan Amerika Serikat,

“Kami bersyukur atas kesempatan bagi kedua negara untuk saling mendukung dan bersama menciptakan peluang tak terbatas melalui salah satu perusahaan asal Amerika, PepsiCo. Perusahaan PepsiCo merupakan salah satu pemain utama di industri makanan dan minuman di Amerika Serikat, dan kami senang melihat PepsiCo dapat membawa teknologi manufaktur modern dan praktik keberlanjutannya yang kuat di Indonesia," kata Melissa.

Asif Mobin, CEO PepsiCo Indonesia menambahkan investasi PepsiCo di Indonesia mewakili komitmen perusahaan tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, keberlanjutan lingkungan, serta kontribusi terhadap pengembangan komunitas.  (N-1)