Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEBUTUHAN perumahan di Indonesia terus naik seiring dengan pertumbuhan penduduk di Tanah Air.
Setidaknya terdapat 12,7 juta backlog perumahan dari catatan pemerintah. Karenanya pembangunan perumahan untuk masyarakat kian krusial. Namun di saat yang sama, itu mesti diupayakan agar tak memberi dampak buruk terhadap lingkungan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, peningkatan jumlah perumahan telah bertanggung jawab atas 17% emisi gas rumah kaca global, 5,5% dikontribusi secara langsung dan 11% dikontribusikan secara tidak langsung.
Baca juga : Sukuk untuk Pembiayaan Tapera Diluncurkan
Untuk itu, keseimbangan antara pembangunan perumahan dan menjaga kelangsungan lingkungan menjadi hal yang perlu dipertimbangkan.
“Green mortgage (hipotek hijau) adalah satu opsi pembiayaan yang inovatif dan sejalan dengan isu lingkungan dan keberlanjutan,” ujarnya dalam Seminar on Energy Efficient Mortgage (EEM) Development Throughout ASEAN Countries, Jakarta, Selasa (22/8).
Baca juga : Naraya Serpong, Rumah Tropis Ditawarkan di Bawah Rp1 Miliar
Hipotek hijau alias KPR hijau menurut Sri Mulyani bakal menyelaraskan kebutuhan pembiayaan rumah dengan upaya menjaga lingkungan. Hanya, hal tersebut masih dianggap terlalu asing bagi masyarakat Indonesia.
Porsi KPR hijau dari perbankan Indonesia, misalnya, masih terlalu kecil meski ada beberapa bank yang telah menjadi pionir menawarkan produk tersebut ke masyarakat. Langkah yang sama mestinya juga ditularkan ke bank lain sehingga masyarakat dapat mengenal lebih jauh mengenai cicilan pemilikan rumah hijau itu.
“Mereka (bank pionir) mencoba berkolaborasi dengan bisnis yang sadar dengan lingkungan dan memprioritaskan kerja sama dengan developer perumahan yang mengadopsi prinsip keberlanjutan. Ini merupakan inisiatif yang bagus, jadi kita perlu mempromosikan lebih,” terang Sri Mulyani.
Guna menjembatani hal itu, lanjut dia, diperlukan sosialisasi mengenai penting dan perlunya KPR hijau kepada masyarakat. Itu setidaknya diharapkan dapat membuat Indonesia sejajar dengan Eropa dan Jepang yang memiliki tingkat KPR hijau cukup tinggi.
Di Benua Biru, porsi hipotek hijau terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) setidaknya berkisar 46%.
“Jadi kita memang ingin dan perlu belajar bagaimana mereka berkembang dan menjadi kerangka kebijakan inisiatif. Partisipasi dari seluruh pemangku kepentingan di sana juga perlu dipelajari agar kita mampu menciptakan lingkungan dan ekosistem yang tepat untuk dikembangkan di Indonesia,” pungkas Sri Mulyani. (Z-5)
Penerapan konsep ESG (Environment, Social, Governance) dalam sektor properti tidak boleh hanya mengandalkan peran satu atau dua pihak seperti bank dan pengembang.
Upaya menerapkan konsep Kredit Pemilikan Rumah (KPR) hijau dan prinsip Environment, Social, Governance (ESG) dalam sektor properti menjadi sebuah tantangan
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melaporkan ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terkait perkembangan sistem perpajakan coretax system,
Deklarasi Menteri Keuangan G-20 menyerukan penerapan perpajakan progresif. Mereka menekankan agar orang superkaya memenuhi kewajiban pajak secara adil.
BUPATI Klaten Sri Mulyani diwakili Sekretaris Daerah Jajang Prihono membuka kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa Reguler 121 Tahun 2024 di Desa Tambong Wetan, Kecamatan Kalikotes, Klaten.
RATUSAN siswa SD dan SMP di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengikuti lomba drumband dalam rangka peringatan Hari Jadi Klaten ke-220 dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI di Grha Bung Karno.
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawarti berkeyakinan peluncuran Simbara untuk nikel dan timah akan menambah pundi-pundi negara, selain dari komoditas batu bara.
RIBUAN warga dari berbagai daerah beramai-ramai memet (memanen) ikan di kolam Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Klaten, Minggu (21/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved