Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Belum satu bulan Yunia menjadi mitra usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Bank Rakyat Indonesia (BRI), ia sudah dipercaya untuk terlibat dalam program Panen Hadiah Simpedes yang diselenggarakan di BRI Kantor Cabang Bekasi.
Lini bisnis yang unik menjadi alasan utama Yunia begitu cepat mendapat tempat dalam agenda yang diadakan perseroan. Perempuan asal Padang, Sumatra Barat, yang kini menetap di Bekasi, Jawa Barat, itu menggeluti bisnis bunga sintetis yang memang lebih sulit ditemui jika dibandingkan UMKM di bidang kuliner.
“Saya belum lama jadi mitra BRI dan ini pertama kali diajak. BRI bilang saya berbeda dari yang lain. Pelaku usaha lain jual makanan, sementara saya jual bunga,” ujar Yuni di BRI Kantor Cabang Bekasi Kota, Jawa Barat, Sabtu (24/6).
Baca juga: BRI Dorong Pelaku UMKM Naik Kelas dengan Masuk ke Ekosistem Digital
Ia pun tidak merasa minder dengan bisnisnya yang berbeda. Itu, menurutnya, justru menjadi peluang karena dia bisa memaksimalkan pasar yang tersegmentasi. Yunia merasa tidak memiliki banyak pesaing dan dia yakin pembeli akan terus berdatangan selama ia menyajikan produksi dengan kualitas terbaik.
Keyakinannya itu pun terbukti. Hanya dalam empat jam membuka gerai di Pesta Hadiah Simpedes, ia sudah mengantongi pemasukan Rp600 ribu.
Baca juga: Meraup Jutaan Rupiah dari Merangkai Bunga
“Di sini banyak ibu-ibu. Mereka suka bunga untuk dijadikan hiasan di rumah,” tutur pemilik usaha Anfira Floris itu.
Sembari menunggu pembeli, Yunia mengisahkan awal mula memiliki relasi dengan BRI. Sedianya, ia sudah menggeluti usaha bunga sintetis sejak tiga tahun lalu, tepatnya ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Saat itu, ia memulai bisnis dengan modal sendiri.
Usahanya pun berjalan lancar selama dua tahun sampai akhirnya ia kehilangan sosok suami pada 2022. Kepergian sang suami yang begitu mendadak membuatnya terpuruk dan bisnis yang ia jalankan pun vakum selama beberapa bulan.
“Suami saya meninggal begitu mendadak. Tidak ada tanda-tanda sakit atau apapun. Itu membuat saya shocked hingga akhirnya menelantarkan bisnis ini,” ucapnya.
Beberapa bulan berselang, setelah mengumpulkan kekuatannya kembali, Yunia memutuskan untuk melanjutkan bisnis bunga sintetis yang memang dibangun bersama suaminya sejak awal.
“Kebetulan waktu itu ada yang memesan dalam jumlah besar. Saya mulai mengerjakan lagi dari situ,” sambungnya.
Saat itu, Yunia mengaku tidak memiliki modal untuk membangun ulang usahanya. Ia pun mengajukan permohonan pinjaman kepada BRI. Tidak butuh waktu lama, pengajuannya dikabulkan dan ia menerima dana segar untuk membeli bahan baku.
“Saya pinjam Rp10 juta untuk modal setelah vakum. Senang sekali karena prosesnya cepat. Hanya butuh Kartu Tanda Penduduk (KTP), surat keterangan usaha (SKU) dan Kartu Keluarga (KK). Tidak pakai jaminan apa-apa,” jelas Yunia.
“Beberapa hari kemudian, saya diminta mengisi bazar di acara ini. Saya makin senang.”
Pengganti Sementara Kepala BRI Cabang Bekasi Kota Hendra Satya Darma mengungkapkan, di wilayah kerjanya, sebagian besar pelaku UMKM memang bergerak di bidang perdagangan terutama kuliner. Namun, terkadang, ada pengusaha yang bisa memanfaatkan peluang di bidang lain. Ia pun memastikan bahwa BRI tidak pilih-pilih dalam memberikan bantuan dan pendampingan. (Z-11)
UMKM yang “melek” digital juga akan lebih mampu untuk berinovasi dalam produk dan layanan mereka, mengikuti tren pasar, dan memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih baik
115 UMK binaan dari kelima BUMN berpartisipasi di acara Euphoria Fest
Pada program tahun ini, RB Rembang melibatkan 110 UMKM di bidang makanan, minuman, fesyen, batik, dan kerajinan tangan.
Peeba Indonesia sebagai sebuah platform grosir digital, mengeksplorasi bagaimana tantangan-tantangan yang dialami para pemilik merk dapat dijawab dengan teknologi.
Karena keunggulan dan keunikan yang dimilikinya, beberapa pesohor seperti artis Jessica Iskandar (Jeddar) dan putranya El sampai rela datang langsung ke Jember.
Pemprov DKI meluncurkan pemutakhiran dashboard sistem Jakpreneur ini hasil kolaborasi untuk memudahkan dalam pendaftaran dan pembuatan QRIS Jakpreneur bagi para UMKM.
Komitmen SIG untuk terus berkontribusi mendukung peningkatan ekonomi secara berkelanjutan, telah membantu banyak pengusaha-pengusaha lokal seperti Deni Saputra.
Wajah Nia, 34, semringah ketika ditanya mengenai usaha toko kelontongnya yang kian ramai pembeli. Warga hilir mudik berbelanja setelah melakukan transaksi keuangan melalui BRILink.
PELAKU bisnis fesyen di bawah merek Ghawean Dewe, Dewi Astuti, mengaku salut dengan program pemberdayaan UMKM yang digagas PT HM Sampoerna Tbk.
Keunikan dari Tees Industry adalah memberikan keleluasaan kepada konsumen untuk memilih spesifikasi dan desain yang diinginkan.
Jadi Inspirasi Karena Inovatif, Sri Rejeki Jual Kudapan Kulit Semangka
Dua sahabat yang dekat dari hobi naik gunung itu mengakui memilih kopi karena terinspirasi dari kebiasannya, yaitu nongkrong di tempat kopi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved