Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
RAPAT Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan digelar Pertamina dalam waktu dekat dinilai merupakan saat tepat bagi direksi untuk menjelaskan badan usaha milik negara (BUMN) minyak dan gas (migas) tersebut bisa bangkit dari situasi sulit dan kondisi ketidakpastian ekonomi global.
Menurut pengamat ekonomi dan bisnis Izaac Tony Matitaputy, saat itulah direksi akan menjelaskan, bagaimana perusahaan plat merah tersebut sampai akhirnya meraih laba tertinggi dalam sejarah dan berkontribusi besar kepada negara.
Baca juga: Pertamina Teken Kontrak Kerja Sama WK Peri Mahakam dan East Natuna
"Bagaimana Pertamina mencapai semua itu. Bangkit di tengah kondisi sulit dan penuh ketidakpastian. Direksi harus menjelaskan hal tersebut pada RUPS. Termasuk, bagaimana akhirnya mereka berkontribusi sangat luar biasa kepada negara," kata dia, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (4/6).
Sepanjang 2022, lanjutnya, meski ekonomi mulai pulih namun sebenarnya masih diliputi ketidakpastian. Di antaranya, terkait kondisi geopolitik akibat perang Rusia-Ukraina serta harga minyak dunia yang melambung tinggi.
Baca juga: Subholding Upstream Pertamina Raih Lima Penghargaan di Ajang APQA 2023
Dengan demikian, menurut dia, faktor-faktor pendorong BUMN dalam mengatasi situasi sulit tersebut, harus dijelaskan sampai akhirnya bisa meraih kinerja sangat positif.
Di antara berbagai faktor tersebut, tambahnya, digitalisasi Pertamina berpengaruh sangat signifikan, karena mampu meningkatkan efisiensi perusahaan di berbagai lini bisnis.
"Dengan digitalisasi, kualitas semakin terkontrol, distribusi terkontrol. Yang berkualitas buruk dan tidak efektif pun akan terpantau sehingga bisa segera dibuang. Dengan demikian efisiensi semakin meningkat dan mengatrol pula laba perusahaan," ujar Izaac.
Namun, lanjutnya, beberapa faktor lain bisa jadi juga berpengaruh terhadap kinerja Pertamina termasuk perubahan regulasi dengan para mitra di luar negeri sehingga berpengaruh pula terhadap pendapatan di setiap transaksi.
Baca juga: Begini Langkah Pertamina Mewujudkan Ketahanan Energi Berkelanjutan
Kinerja Pertamina sepanjang 2022, menurut dia, sangat positif didukung efisiensi yang terus meningkat. BUMN energi tersebut meraih laba Rp56 triliun, yang merupakan terbesar sepanjang sejarah.
Selain itu pada tahun lalu Pertamina juga mampu membayar pajak Rp219,06 triliun atau meningkat 88% dibandingkan tahun sebelumnya.
"Apresiasi memang harus diberikan kepada Pak Menteri Erick Thohir dan juga Pertamina. Karena semakin besar keuntungan, semakin besar juga kontribusi kepada negara," pungkas Izaac. (Ant/S-2)
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyetor dividen sebesar Rp3,09 triliun kepada negara. PLN mencatat angka setoran terbaru itu lebih tinggi dibandingkan 2022 yang hanya Rp2,19 triliun.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan selruh entitas anak perusahaannya berhasil mencatatkan kinerja positif dengan membukukan laba Rp29,9 triliun pada triwulan II 2024.
PIS AP mencetak laba pada tahun buku 2023 sebesar US$76 juta dengan melayani lebih dari 30 klien internasional dari berbagai negara dan bisnis model.
Dalam RUPS, telah disahkan raihan pendapatan PT JIEP tahun buku 2023 sebesar Rp 255,95 miliar yang tumbuh sebesar 126% dibandingkan tahun 2022.
PT Colorpak Indonesia Tbk (CLPI) memutuskan akan membagikan dividen sebesar Rp39,28 miliar dari laba tahun buku 2023. Jumlah ini setara dengan Rp128,25 per lembar saham.
Aksi korporasi ini akan melibatkan sebanyak 500 juta saham baru dengan kisaran harga penawaran awal antara Rp100 hingga Rp150 per lembar saham.
Profesionalisme adalah kunci utama dalam mengembangkan BUMN agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat
MMI juga akan mulai menyisir dari golongan distributor 1, wholesaler, reseller, motoris hingga warung-warung kecil dengan produk dalam kemasan renceng.
PERUSAHAAN pengembang properti PT Intiland Development Tbk (Intiland; DILD) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2023.
Dalam menunjang kebutuhan pasar, Cipta Kridatama (CK) selaku anak usaha ABMM, sukses menjadi kontraktor tambang terbesar ke-4 pada 2023 silam.
Dividen sebesar Rp21 triliun tersebut termasuk dengan dividen interim yang sebesar Rp3,97 triliun atau Rp98 per saham.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved