Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PT ABM Investama (ABM) Tbk sukses menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun buku 2022.
Perusahaan berkode saham ABMM ini mencatatkan pendapatan sebesar US$1,4 miliar, meningkat 41% dibandingkan dengan 2021 yang jumlahnya US$1 miliar.
Lebih lanjut, perusahaan mencetak laba bersih senilai US$270 juta. Angka itu naik 82% dari tahun sebelumnya sebesar US$148 juta.
Atas pencapaian kinerja keuangan tersebut, RUPS kali ini menyetujui pembagian dividen sebesar US$75 juta atau setara dengan Rp1,1 triliun. Pembayaran dividen akan dilakukan pada 9 Juni 2023.
Adapun sisa laba bersih akan ditambahkan pada laba ditahan untuk kegiatan usaha perseroan.
Baca juga: IMEF Prediksi Produksi Batu Bara Indonesia Dominasi 2023
“Capaian yang diraih ABM tentunya tidak lepas dari keberhasilan perusahaan dalam menjalankan kebijakan strategis yang terefleksikan pada meningkatnya indikator-indikator operasional dan didukung kenaikan harga batu bara sepanjang 2022,” ujar Direktur Utama ABM Andi Djajanegara, di Jakarta, Rabu (10/5).
Adapun pada kuartal I 2023, perusahaan berkode saham ABMM ini mencetak laba bersih sebesar US$106 juta. Laba bersih tahun ini meningkat 234% year on year (yoy) dari yang semula US$32 juta.
Pada tahun ini, ABM akan terus melanjutkan strateginya untuk optimalisasi sinergi dengan cakupan lebih luas sehingga tak hanya terbatas di Grup ABM.
Selain itu, peningkatan volume, kinerja operasional dan cost review juga akan tetap menjadi fokus perusahaan.
“Kinerja yang kami raih tak lepas dari tingginya permintaan batu bara di pasar dunia, sehingga hal itu berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan."
"Meski geopolitik global masih tidak menentu, tetapi kami yakin ke depan industri ini akan terus tumbuh,” tutur Andi.
Baca juga: IFC Berhenti Danai Proyek Batu Bara, Industri semakin Tertekan
Lebih lanjut, Andi menyampaikan tahun ini perusahaan akan memperkuat portofolio bisnis melalui pengambilalihan saham pada perusahaan pertambangan lainnya.
Sebelumnya, pada 2022 perusahaan membeli saham Golden Energi Mines (GEMS) sebesar 30% atau 1,76 miliar saham.
Sejauh ini ABM fokus pada penerapan environmental, social, and governance (ESG).
Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan dalam menjalankan praktik bisnis berkelanjutan.
Tahun lalu, ABM berhasil meraih ESG Disclosure Awards 2022. Perusahaan juga menerapkan synergy operating model dalam merealisasikan visinya untuk menjadi perusahaan dengan investasi strategis di bidang pertambangan. (RO/S-2)
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyetor dividen sebesar Rp3,09 triliun kepada negara. PLN mencatat angka setoran terbaru itu lebih tinggi dibandingkan 2022 yang hanya Rp2,19 triliun.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan selruh entitas anak perusahaannya berhasil mencatatkan kinerja positif dengan membukukan laba Rp29,9 triliun pada triwulan II 2024.
PIS AP mencetak laba pada tahun buku 2023 sebesar US$76 juta dengan melayani lebih dari 30 klien internasional dari berbagai negara dan bisnis model.
Dalam RUPS, telah disahkan raihan pendapatan PT JIEP tahun buku 2023 sebesar Rp 255,95 miliar yang tumbuh sebesar 126% dibandingkan tahun 2022.
PT Colorpak Indonesia Tbk (CLPI) memutuskan akan membagikan dividen sebesar Rp39,28 miliar dari laba tahun buku 2023. Jumlah ini setara dengan Rp128,25 per lembar saham.
Aksi korporasi ini akan melibatkan sebanyak 500 juta saham baru dengan kisaran harga penawaran awal antara Rp100 hingga Rp150 per lembar saham.
PT Petrindo Jaya Kreasi membukukan laba bersih sebesar US$30 juta pada semester pertama 2024. Angka itu mengalami peningkatan dari posisi laba US$11 juta di semester pertama 2023.
Penyaluran kredit dan pembiayaan pada semester pertama 2024 tercatata sebesar Rp352,06 triliun
Di semester I 2024, Unilever mencatat penjualan bersih sebesar Rp19,0 triliun dengan laba bersih sebesar Rp2,5 triliun.
Komisi VI DPR RI mengapresiasi BNI atas kinerja yang apik di sepanjang tahun ini. Perseroan juga dinilai inovatif karena menghadirkan terobosan berupa produk digital.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved