Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) dan Tata Metal Lestari (TML) menginisiasi pembentukan ekosistem rantai nilai dari beberapa industri baja pelat dari hulu hingga hilir yang peduli kepada lingkungan hijau.
Ini diperlukan agar dapat memberikan nilai lebih terhadap peningkatan daya saing industri nasional Indonesia.
Sebagai langkah awal atas inisiatif itu, GRP dan TML menggelar focus group discussion (FGD) yang melibatkan beberapa pemangku kepentingan terkait di Jakarta, hari ini.
Di antaranya ialah Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kadin Net Zero Hub, World Resources Institute, Universitas Indonesia serta beberapa mitra lain.
Baca juga: Indonesia Akan Tingkatkan Target Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
“Kami mengapresiasi langkah awal GRP bersama TML. Pemerintah dan sektor swasta memiliki tanggung jawab sama dan seimbang dalam usaha mencapai emisi nol sehingga sinergi berbagai pihak sangat dibutuhkan."
"Kami harap inisiatif ini dapat menjadi percontohan bagi perusahaan-perusahaan lain sehingga secara bersama kita dapat mendukung target pemerintah mencapai net zero emissions pada 2060 nanti,” jelas Ketua Kadin Net Zero Muhammad Yusrizki.
Kepala Pusat Standar Industri Hijau Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri Kementerian Peridustrian Herman Supriadi menyampaikan berdasarkan Paris Agreement, setiap negara berkomitmen atas penurunan gas rumah kaca (GRK) dalam bentuk target nationally determined contribution (NDC).
Baca juga:Didukung PLTS Terbesar di Indonesia, Tambang AMNT Semakin Hijau
"Pemerintah menaikkan target NDC 2030 dari 29% menjadi 31,8% untuk menuju karbon netral pada 2060 atau lebih cepat. Bertransformasi menjadi karbon netral, Indonesia membutuhkan tindakan kolektif dari semua aktor swasta dan publik untuk membangun ekosistem berdaya guna."
"Ekosistem ini harus dapat memfasilitasi industri dalam mengubah praktik dan operasi dari brown industry ke green industry," kata dia.
Karena itu, jelas Herman, sosialisasi hingga memberikan bimbingan teknis, pelatihan dan kegiatan lain untuk peningkatan kesadaran yang membantu industri anggotanya mengakses pasar, pembiayaan/investasi, pengadaan, insentif hijau dan perdagangan karbon dinilai penting.
Dalam keterangan resminya, GRP berharap FGD itu dapat membuka jalur komunikasi dan jejaring dalam menjajaki potensi kolaborasi dan kemitraan saling menguntungkan yang memiliki kesamaan visi dan misi dalam mencapai dekarbonisasi dan penurunan GRK.
Kedua, dapat menginisasi pembentukan ekosistem berbasis industri hijau guna mempromosikan dan meningkatkan kepedulian pada industri hijau sebagai upaya mendukung target pemerintah dalam mencapai NDC dan NZE pada 2060 melalui peta jalan dan rencana kerja realistik dan terukur.
Baca juga: Industri Baja Harus Turut Dukung Pemerintah Menuju Nol Karbon
Ketiga, dapat meningkatkan daya saing industri baja nasional melalui prinsip keberlanjutan serta pengoptimalan konsep standar industri hijau Indonesia, untuk diakui semua standar hijau internasional dalam mendorong kegiatan ekspor berdaya saing tinggi.
Terakhir, dapat menjadi komunitas terdepan serta center of excellence industri hijau yang menghadirkan produk berkualitas dunia dan solusi total berbasis hijau untuk baja pelat melalui pengungkapan aspek-aspek lingkungan secara transparan kepada konsumen dan investor yang dapat diacu oleh dunia.
GRP ialah salah satu perusahaan besi swasta terbesar di Indonesia yang berpengalaman lebih dari 50 tahun dengan produk berkualitas tinggi dan telah tersertifikasi secara nasional dan internasional.
Adapun TML ialah industri anak bangsa di bidang pelapisan baja yang berinvestasi sejak 2018 di kawasan industri Cikarang dan berekspansi dari industri genteng metal dan baja ringan mulai 1994. (RO/S-2)
Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) selaku produsen baja nasional berkomitmen untuk terus menerapkan prinsip keberlanjutan dalam seluruh aspek kegiatan usaha.
PT Garuda Yamato Steel (GYS) menunjukkan komitmennya memajukan industri konstruksi baja dengan berpartisipasi dalam Seminar Nasional dan Pameran Rantai Pasok Konstruksi Baja.
KEPUTUSAN pemerintah melanjutkan kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT) sebesar US$6 per million british thermal unit (mmbtu) dapat terus menggerus penerimaan negara.
Proyek yang dikerjakan antara lain Tanjung Jati B Unit 5 & 6 (Jawa-4) Coal Fired Steam Power Plant 2 X 1,000 MW di Jepara dan Development of Bekasi Cikarang Cainiao Smart Logistic Warehouse Project.
PEMERINTAH akan mendorong transformasi industri manufaktur dari bernilai tambah rendah menjadi bernilai tambah tinggi.
Pengawas Lingkungan Hidup melakukan pemeriksaan terhadap PT Indoaluminium Intikarsa Industri (III) di bidang penggilingan aluminium dan PT Lautan Steel Indonesia (LSI)
Langkah nyata ini juga sebagai bentuk dukungan BMKG untuk memberikan data yang lebih akurat dalam mewujudkan target Net Zero Emission tahun 2060.
INDUSTRI menjadi salah satu sektor yang berkontribusi signifikan terhadap emisi karbon di Indonesia. Berdasarkan data di Indonesia Energy Transition Outlook (IETO) 2024,
UI NZI akan menjadi pusat dari dua kluster riset UI, yakni Center for Excellence in Energy Transition dan Center for Excellence in Conservation and Green Economy.
Indonesia dan Norwegia memperkuat kerja sama dalam upaya konservasi dan pengurangan emisi gas rumah kaca.
Lewat Program Iklim (ProKlim), Pama memfasilitasi masyarakat untuk meningkatkan ekonomi yang berbasis pada pelestarian lingkungan hidup.
Otomasi, sebagai inti dari teknologi operasional industri, dapat mengoptimalkan proses produksi dan menjadi kunci keberhasilan transformasi digital.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved