Jangan Hanya Deklarasi, tapi Repatriasi Juga

DANA hasil deklarasi yang hampir menembus Rp400 miliar, dinilai sebagai awal dari penerapan amnesti pajak yang baik. Namun, masih terlalu dini untuk dijadikan parameter kesuksesan. Sebab, melihat dinamika yang ada, dikhawatirkan deklarasi akan cenderung lebih populer ketimbang repatriasi.

Hal itu diutarakan Direktur Eksekutif Center for Indonesian Taxation Analyst (CITA) Yustinus Prastowo saat dihubungi, Jumat (22/7) petang.

Lebih lanjut, Yustinus mengatakan, apabila memang nantinya lebih banyak yang melakukan deklarasi, menurutnya, itu berarti 'pemanis' dari pemerintah masih kurang. Pemanis tersebut misalnya, paket kebijakan ekonomi yang mesti dirampungkan, lakukan perbaikan hukum, berikan kepastian iklim bisnis dan investasi, dan lain sebagainya.

"Sehingga, memang masyarakat diimbau untuk jangan hanya deklarasikan asetnya saja, tetapi juga lakukan repatriasinya."

Namun, sekali lagi, Yustinus menekankan, saat ini masih awal dan terlalu dini untuk menyimpulkan. Menurutnya, impak dari amnesti pajak ini baru akan terlihat pada Agustus dan September mendatang.

Berbeda dengan Yustinus, pengamat perpajakan Universitas Indonesia (UI) Darussalam mengatakan, tren masyarakat yang masih cenderung melakukan deklarasi ini memang sudah diprediksi akan terjadi paling tidak dalam satu hingga dua minggu pascapenerbitan UU Pengampunan Pajak.

Menurutnya, hal tersebut disebabkan proses untuk melakukan repatriasi yang tidak singkat dan mudah, sehingga memang membutuhkan waktu.

"Untuk repatriasi masih tetap ada, tapi tidak dalam waktu dekat ini, sebab butuh waktu lah. Prediksi saya, Agustus nanti repatriasi baru mulai masuk," jelasnya saat dihubungi terpisah.

Selain itu, ia pun menyatakan program amnesti pajak akan berhasil, sebab menurut pengakuannya, dari banyak UU kebijakan insentif untuk perpajakan, hanya UU Pengampunan Pajak yang ia rasa mendapat animo besar dari masyarakat.

"Saya melihat tren yang positif dan bisa menjadi awal baru bagi sistem perpajakan Indonesia," tandasnya. (OL-5)