Lifting Migas Nasional masih Lampaui Target

TREN pelemahan harga minyak dunia berpengaruh besar terhadap capaian kegiatan bisnis hulu minyak dan gas bumi (migas). Meski demikian, sepanjang semester I 20016 produksi miyak terjual (lifting) mampu mencapai 817,9 ribu barel per hari (bph) atau 100% dari target work program and budget (WP&P) revisi yakni 817,5 ribu bph.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meyakini lifting minyak selama satu tahun ini akan melampau target di kisaran 824,9 ribu bph. Lifting gas pada periode serupa berada di kisaran 6.601,5 mmscfd atau 105% dari target dalam WP&B revisi 2016 sebesar 6.288,1 mmscfd.

“Jika dibandingkan dengan capai-an semester I 2015, ada peningkatan lifting migas sedikit,” tutur Kepala Bagian Humas SKK Migas Taslim Yunus saat berdiskusi dengan media di Bandung, Jawa Barat, Selasa (20/7).

Karena itu, SKK Migas pun optimistis lifting gas sepanjang 2016 akan melampaui target WP&P dengan angka 6,376,7 mmscfd.

“Target lifting migas di semester satu 1.996,7 juta setara minyak per hari (mboed), di atas target WP&B 1.940,4 mboed.”

Taslim mengakui pencapaian lifting minyak 65% disokong kinerja Chevron Pacific Indonesia, Mobil Cepu Ltd, PT Pertamina EP, dan Total E&P Indonesie. “Jadi, empat kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) ini kontribusinya lebih dari 65% terhadap lifting minyak nasional,” imbuhnya.

Guncangan harga minyak dunia juga menahan arus investasi yang turun 27% dari capaian pada kuartal II 2015 lalu sebesar US$7,74 miliar menjadi sekitar US$5,65 miliar.
“Kita harap juga ICP (Indonesia crude price) bisa pulih di atas target WP&B revisi US$40 per barel jika dibandingkan dengan semester I di kisaran US$36 per barel,” tukasnya. (Tes/E-4)