Begini Cara Kementerian PUPR Antisipasi Kemacetan di Jalan Nasional saat Arus Mudik 

KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengantisipasi sejumlah titik rawan macet di beberapa ruas jalan nasional di Pulau Jawa saat arus mudik. Antisipasi dilakukan dengan penyelesaian pekerjaan hingga penyiapan posko siaga sapta taruna.

Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S Atmawidjaja mengatakan saat ini Ditjen Bina Marga tengah fokus pada penanganan dan perbaikan pada beberapa ruas, seperti akses Pelabuhan Merak, Pelabuhan Ciwandan, jalur Pantura dan penggantian Jembatan Callendar Hamilton yang berada di Trans Jawa.

Untuk penanganan akses jalan menuju Pelabuhan Merak berupa pelebaran dan penataan bahu jalan Cikuasa Bawah dan Atas. Penanganan Cikuasa Bawah sepanjang 500 meter (m) saat ini progresnya mencapai 40% dan Cikuasa Atas 980 m progres saat ini 65%.

Baca juga : Mudik Naik Kereta Api? Jangan Lupa Aturan Vaksin

"Target penanganan setelah Lebaran 2023 meliputi pelebaran Jembatan Langon A dan penambahan lajur dari oprit Fly Over Merak sampai pintu pelabuhan," kata Endra dalam keterangannya, Jumat (7/4).

Untuk akses ke Pelabuhan Ciwandan yang menjadi alternatif dermaga tambahan untuk melayani penyeberangan Jawa-Sumatra, Endra menerangkan, pemerintah kota Cilegon melakukan perbaikan dan pengaspalan jalan dan jembatan pada Jalan Aat Rusli.

Baca juga : 447 Ribu Tiket Terjual di Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen

"Jalan menuju Ciwandan dapat melalui jalan nasional Raya Anyer dengan kemantapan jalan 90%. Saat ini sedang dilakukan pelebaran bahu jalan selebar 2 m kiri dan 2 m kanan dari Cilegon ke Pasauran sepanjang 5,8 km," kata Endra.

Juru Bicara Kementerian PU-Pera ini juga menyampaikan pihaknya tengah melakukan penanganan longsor pada ruas Bogor-Sukabumi di Jembatan Cikereteg dengan menyiapkan jembatan bailey yang sudah fungsional sejak 13 Maret 2023.

Antisipasi untuk mengurai kemacetan ialah menambahkan penggantian jembatan usia tua. Dari 37 jembatan Callender Hamilton (CH) yang sedang diganti di Pulau Jawa, saat ini tersisa delapan jembatan yang tengah diselesaikan. Yakni, Jembatan Cilamaya Jawa Barat dengan progres 82,9% dan Jembatan Ciasem Jawa Barat dengan progres 82,3%.

Lalu, Jembatan Cipangaritan Jawa Barat dengan progres 89,3%, Jembatan Kalijaga Jawa Barat dengan progres 76,6%, Jembatan Kanci Jawa Barat dengan progres fisik 84,7%, Jembatan Pemali Brebes Jawa Tengah dengan progres 48,8%, Jembatan Juana Jawa Tengah dengan progres fisik 79,1%, dan Jembatan Pang Jawa Tengah dengan progres 44,5%. Sisanya, 29 jembatan dikatakan sudah selesai pengerjaannya.

Endra melanjutkan pihaknya juga tengah memperbaiki jalan pascatergenang banjir di Pantura Jawa, khususnya pada ruas Kudus–Pati–Rembang–Bulu akibat luapan Sungai Wulan dan Sungai Juwana. Dilakukan penimbunan dan pemasangan sand bag untuk mencegah air masuk ke badan jalan.

"Sementara, untuk penanganan longsoran pada ruas Tomo Sumedang saat ini sudah fungsional untuk jalur lebaran 2023," kata Endra.

Untuk mengantisipasi titik rawan bencana, Endra mengatakan telah disiapkan posko mudik Sapta Taruna di Pulau Jawa yang tersebar di setiap provinsi, di antaranya delapan posko di Banten, 23 posko di Jawa Barat, 22 posko di Jawa Tengah dan DIY, dan sembilan posko di Jawa Timur.

"Terakhir, pada seluruh jalan nasional H-10 Lebaran kita lakukan penghentian pekerjaan. Tidak boleh ada alat berat, tidak ada lubang, dan rumput pada bahu dan median bersih," ucapnya.

"Sementara untuk Jalur Pantura, perbaikan jalan berlubang ditargetkan selesai H-14 sebelum Lebaran," tutup Endra. (Z-5)