Honda Tegaskan tidak Terlibat Kartel Sepeda Motor di Indonesia

PT Astra Honda Motor (AHM) menyebut pihaknya tidak melakukan kartelisasi atau pun monopoli di industri sepeda motor. Pihaknya membantah tuduhan dari Komisi Pengawasan dan Persaingan Usaha (KPPU) yang menyebutkan Honda dan Yamaha melakukan kesepakatan untuk harga sepeda motor jenis skuter matik 110 cc-125 cc.

Bantahan itu disampaikan oleh Deputy Head fo Corporate Communication PT AHM Ahmad Muhibuddin saat dimintai konfimasi Media Indonesia, Selasa (19/7).

Menurutnya, tuduhan KPPU itu sangat tidak relevan dengan kondisi industri sepeda motor saat ini. Justru, kata Muhibuddin, saat ini banyak merek sepeda motor yang masuk ke pangsa pasar di Indonesia selain Honda dan Yamaha.

"Justru sangat aneh jika kami melakukan kartel atau monopoli harga. Sangat tidak mungkin apabila ada brand-brand lain masuk ke suatu negara apabila terdapat kartel dan monopoli di sana. Saat ini banyak brand lain yang berkompetisi dengan sehat dengan kami," ujar pria yang akrab disapa Muhib ini.

Pihaknya, lanjut dia, menegaskan berkompetisi dengan fair untuk merebut pangsa pasar sepeda motor.

"Sangat susah kalau menyebut itu sebuah persekongkolan. Buktinya kita kerja keras memperebutkan market share. Yamaha pun nggak rela kalau market share-nya berkurang. Kita juga masing-masing perusahaan mengeluarkan budget promosi yang besar. Ini membuktikan adanya persaingan yang besar di pasar," paparnya.

Muhib menyebutkan, pihak dari Honda tidak hadir pada saat persidangan sebab PT AHM diberitahu melalui undangan KPPU sehari sebelum persidangan.

"Baru diberi undangan sehari sebelumnya. Jadi kami tidak bisa persiapkan tim pengacara secara sehari. Untuk berikutnya kami siap hadir dan membeberkan bukti bahwa kami melakukan fair dalam bisnis," pungkasnya. (OL-5)