Perundingan Formal Indonesia-Uni Eropa Dimulai

Perundingan formal Indonesia European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) akhirnya dimulai. Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa sepakat untuk memulai perundingan dan negosiasi secara formal setelah sebelumnya dilakukan scoping paper perundingan oleh Presiden Joko Widodo pada April lalu.

Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan Komisi Eropa memang butuh waktu untuk mendapatkan mandat dari Dewan Uni Eropa untuk memulai negosiasi secara resmi. Negosiasi resmi ini dinilai Lembong bakal dilakukan secara mendalam ke depannya agar masing-masing negara mendapatkan manfaat ekonomi yang maksimal.

"Peluncuran perundingan IEU CEPA ini jadi menunjukan kalau kita serius untuk memperluas hubungan strategis di bidang ekonomi, meski masih banyak tantangan ekonomi global, seperti keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE) dan kejadian di Bastille dan Nice" ucap Lembong saat konferensi pers di Jakarta, kemarin.

Menurut Lembong, Uni Eropa merupakan blok ekonomi terbesar dan sangat berpotensi bagi ekonomi Indonesia. Dengan adanya IEU CEPA, Lembong berharap ekspor ke negara-negara UE bisa lebih digenjot, baik ekspor barang maupun jasa.

Menurut data BPS, total perdagangan Indonesia-UE mencapai US$26,1 miliar pada 2015. Nilai ekspor Indonesia ke UE US$14,8 miliar, sementara nilai impor Indonesia US$11,3 miliar.

Sementara itu, total aliran investasi UE ke Indonesia selama 2005-2015 tercatat US$9,8 miliar dengan mayoritas di sektor konstruksi, transportasi, tanam­an pangan, perkebunan, dan pertambangan. "Kita berharap Uni Eropa bisa menjadikan Indonesia sebagai basis produksi regional untuk memasuki pasar di Asia Tenggara, Asia Timur, dan Asia Selatan. Kita juga berharap dengan CEPA ini, ekspor produk kita dan jasa bisa lebih besar," tutur Lembong.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend mengatakan setelah peluncuran negosiasi formal, pihaknya bakal intens menggarap perundingan CEPA. UE dan Indonesia sangat mempunyai pasar yang besar, yakni 750 juta penduduk. Menurutnya, kedua belah pihak akan mendapat manfaat besar dengan UE sebagai blok perdagangan terbesar dunia dan Indonesia sebagai pemain pasar terbesar ASEAN. (Jes/E-2)