BRI Proyeksikan Serap Rp50 Triliun dari Dana Repatriasi

PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BRI) memproyeksikan adanya dana repatriasi yang potensi diserap perusahaan paling tidak Rp50 triliun.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo kepada media saat dijumpai di sela-sela halalbihalal di Kantor OJK, Selasa (12/7).

Lebih lanjut, Haru menjelaskan, angka tersebut belum pasti dan masih bisa berubah. “Nanti, kalau sudah diundangkan pada 18 Juli mendatang baru bisa tahu potensinya.”

Saat ini, tambahnya, yang terpenting adalah menyiapkan produk dan instrumennya, baik rupiah maupun valuta asing (valas).

“Kami sedang koordinasi dengan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk melakukan pendampingan. Sedang ketemuan juga dengan calon-calon potensial penerima tax amnesty, nasabah kami baik di dalam maupun di luar negeri,” terangnya.

Iapun mengatakan, berbagai unit akan disiapkan, jika di bank sudah ada deposito rupiah dan valas, nantinya juga ada produk-produk derivatif yang bisa mengonversi dari rupiah ke valas atau sebaliknya.

Produk-produk asuransi, seperti unitlink, asuransi jiwa juga dikerahkan. “Nah kami kan punya perusahaan asuransi, nanti kami siapkan juga.”

“Jadi, tidak hanya bank, kami kerja sama juga dengan dengan manajer investasi. Semisal dia punya reksadana, EBA, itu kan bukan produk kami, tapi nanti bisa disalurkan lewat kami,” tandas Haru. (X-11)