Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PAKAR ekonomi dari Universitas Jember Adhitya Wardhono mengungkapkan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) patut memperkuat dan mempererat kerja sama untuk memitigasi ancaman krisis global. Menurutnya, pelambatan perekonomian global adalah tidak dapat dipungkiri dan bisa akan mengerus ekonomi Indonesia.
"Sehingga pertumbuhan ekonomi global diperkirakan juga akan melandai. Tidak mudah bagi Indonesia untuk bertahan di kondisi ekonomi 2023 yang diperkirakan muram," ujarnya saat dihubungi dari Jakarta, kemarin.
Adhitya juga membangun optimisme pada ekonomi Indonesia yang dinilai relatif aman dari resesi. Meski demikian, Indonesia tetap harus waspada. Ketergantungan terhadap ekonomi global masih cukup tinggi sehingga sektor ekspor dan investasi harus terus digenjot dengan berbagai program pemerintah.
Untungnya, penentuan produk domestik bruto (PDB) yang menjadi dasar perhitungan pertumbuhan ekonomi Indoneisa didominasi oleh sektor konsumsi.
Ia menekankan pentIngnya sinergitas dan efektivitas kerja sama antara otoritas fiskal dan moneter. Kuncinya ada di koordinasi otoritas fiskal dan moneter terlebih bagi Indonesia semakin berat menjelang tahun politik juga.
"Duet maut mereka jangan sampai kendor. Ini fase pemulihan ekonomi karena pandemi belum selesai. Ada efek memar yang belum sembuh. Perlu tetap fokus. Karena bisa dipastikan kinerja ekspor akan menurun dengan pelambatan ekonomi global, caddangan devisa pasti tergerus maka perlu dilakukan langkah untuk tetap menjaga stabilitas nilai tukar tanpa menahan laju pertumbuhan ekonomi," terusnya.
Adhitya menegaskan, sebagaimana saat awal pandemi covid-19, pemerintah perlu memberi keyakinan dengan kebijakan fiskal melalui APBN yang didesain untuk tetap tahan terhadap gerusan resesi global. Pemerintah harus mengantisipasi penurunan daya beli masyarakat melalui program sosial seperti bantuan tidak terduga dan subsidi masyarakat.
Baca juga: Pemerintah Optimistis Penyaluran Penjualan Elpiji Pakai KTP akan Tepat Sasaran
Sedangkan BI juga patut menjaga stabilitas ekonomi melalui stabilitas harga dan nilai tukar. "Pemerintah harus konsisten pada antipasi resesi global dengan instrumen APBN-nya dan BI harus mempu mengerakkan kebijakan moneternya sehingga stabilitas ekonomi khususnya harga terjaga," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut tantangan ekonomi Indonesia ke depan masih terus datang. Meski demikian, Indonesia telah belajar menghadapi ketidaktahuan dan ketidakpastian ekonomi, terutama ketika menghadapi pandemi covid-19.
Indonesia mampu menghadapi dengan segala kemampuan dan resiliensinya melalui koordinasi di sektor fiskal, moneter, maupun riil. "Tentu ini menjadi pembelajaran berharga untuk menangani ketidakpastian risiko ke depan," ucap ketua Umum Partai Golkar tersebut.
Daya beli
Sementara itu, Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) Yusuf Wibisono mengatakan, ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan pemerintah untuk memitigasi risiko di tahun depan, salah satunya dengan menjaga daya beli masyarakat.
“Menjadi krusial bagi pemerintah untuk berkonsentrasi pada menjaga daya beli rakyat dengan penguatan bansos dan jaring pengaman sosial, serta menjaga ketahanan pangan dan energi. Pemerintah sebaiknya segera berfokus pada perekonomian domestik kita yang besar, beralih dari export-led growth menuju ke domestic demand-led growth," kata Yusuf saat berbincang hari ini.
Yusuf menambahkan, meski perekonomian kita relatif less connected dengan perekonomian global, namun keterkaitan dan dampak perekonomian global ke perekonomian kita tidak bisa dipandang kecil, terutama melalui jalur ekspor - impor dan jalur aliran modal asing.
“Komponen ekspor - impor dalam perekonomian kita berkontribusi sktr 20%, resesi global dipastikan akan melemahkan ekspor sebagai salah satu mesin utama pertumbuhan dan "menjadi penyelamat" di masa pemulihan pasca pandemi,“ jelas Yusuf.
Melemahnya ekspor yang diikuti melemahnya aliran modal asing baik FDI maupun investasi portofolio juga akan melemahkan nilai tukar Rupiah, terlebih aliran modal keluar berpotensi meningkat seiring kenaikan bunga acuan di negara-negara maju. (RO/OL-4)
PELEMAHAN nilai tukar rupiah turut berdampak pada perekonomian Indonesia. Di sektor perbankan, banyak strategi yang diterapkan untuk meminimalisir dampak tersebut.
LIBIA memiliki cadangan minyak terbesar di Afrika. Namun devaluasi dan inflasi membuat negeri yang sempat diserang Amerika Serikat (AS) ini mengalami krisis.
“Tren pemulihan ekonomi akan semakin terkonsolidasi dan kuat,” kata Zheng
Target ini merupakan salah satu yang terendah dalam beberapa dekade atau sama dengan tahun lalu.
Pertemuan tersebut diperkirakan tidak akan menghasilkan dana talangan besar-besaran yang menurut para ahli diperlukan untuk mengembalikan perekonomian ke jalurnya.
ANGGOTA Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika meminta pemerintah melakukan mitigasi serius untuk menjaga ketersediaan stok beras.
Kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian itu lantas berdampak krisis di berbagai negara.
GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meramalkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bakal terus menguat, dipengaruhi bauran kebijakan moneter yang ditempuh.
PADA akhir April lalu, dana moneter internasional (IMF) merilis data perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk tahun ini dan 2025 masing-masing sebesar 3,2%.
Kondisi ekonomi dan keuangan global sangat memengaruhi ekonomi nasional.
Microsoft Corporation mengumumkan akan berinvestasi sebesar US$ 1,7 miliar (sekitar Rp27,66 triliun, kurs Rp16.284,35 per dolar AS) selama empat tahun ke depan
Bank Syariah Indonesia berhasil mencetak laba senilai Rp1,71 triliun pada kuartal pertama 2024. hasil positif itu diraih di tengah tantangan dan kondisi ekonomi global yang fluktuatif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved