Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
DOLAR AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis atau Jumat pagi WIB (16/12/2022), setelah Federal Reserve menaikkan suku bunga acuannya dan mengirimkan pesan hawkish bahwa suku bunga akan naik lebih lanjut tahun depan.
The Fed pada Rabu (14/12/2022) menaikkan suku bunga utamanya sebesar 50 basis poin, menetapkan kisaran target untuk suku bunga dana federal menjadi 4,25 persen hingga 4,5 persen, level tertinggi dalam 15 tahun.
Pada konferensi pers setelah pengumuman tersebut, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral masih memiliki "beberapa cara untuk pergi," dan proyeksi ekonomi terbaru Fed menunjukkan bahwa pembuat kebijakan memperkirakan suku bunga acuan naik ke tingkat rata-rata 5,1 persen pada tahun 2023, di atas perkiraan 4,6 persen pada September.
Para pelaku pasar uang juga mengincar bank sentral lain karena Bank Sentral Inggris dan Bank Sentral Eropa juga menaikkan suku bunga masing-masing sebesar 50 basis poin pada Kamis (15/12/2022).
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, terangkat 0,76 persen menjadi 104,5570 pada akhir perdagangan New York pada Kamis (15/12/2022).
Euro melemah menjadi 1,0634 dolar AS dari 1,0669 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2190 dolar AS dari 1,2400 dolar AS pada sesi sebelumnya.
Dolar AS dibeli 137,73 yen Jepang, lebih tinggi dari 135,34 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9282 franc Swiss dari 0,9244 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3650 dolar Kanada dari 1,3551 dolar Kanada. Dolar AS juga naik menjadi 10,3259 krona Swedia dari 10,1902 krona Swedia. (Ant/OL-13)
Baca juga: Pulih di 2022, Properti Hadapi Tantangan Tahun Depan
Sinyal pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat menjadi perhatian bagi Bank Indonesia.
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (31/7) ditutup menguat saat pasar menunggu kebijakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate.
IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85% ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41% ke posisi 883,75.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (30/7) ditutup merosot menjelang pengumuman hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved