Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) pada kuartal tiga tahun 2022 mendapatkan laba bersih sebesar Rp85,8 miliar atau tumbuh 21 % dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 dengan perolehan laba bersih Rp70,9 miliar.
"Peningkatan laba bersih ini ditopang oleh pertumbuhan pendapatan operasional sebesar 19 % , dari Rp123,4 miliar di kuartal III 2021
menjadi Rp146,9 miliar pada kuartal III tahun 2022," kata Direktur Utama PT KBI Fajar Wibhiyadi melalui rilis yang diterima Antara di
Pangkalpinang, Kamis.
Menurut dia, pertumbuhan perolehan laba bersih perusahaan tersebut ditopang dengan adanya transformasi dan berbagai upaya strategis korporasi yang sejak awal 2022 mulai menjalankan digital corporation yang pada ujungnya selain mempercepat proses bisnis, juga mampu menjadikan proses lebih efisien.
"Dengan adanya inisiasi bisnis baru dan pengembangan layanan juga turut mempengaruhi perolehan catatan kinerja positif ini," ujarnya.
Pertumbuhan positif kinerja KBI ini seirama dengan situasi ekonomi nasional, dimana beberapa waktu lalu Bank Indonesia memperkirakan
pertumbuhan ekonomi kuartal III 2022 akan mencapai 5,5 % secara tahunan (year on year/yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi kuartal II 2022 yang tumbuh 5,4 %.
Hal senada juga disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2022 bisa 5,6 % hingga 6 %, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2022 sebesar 5,4 % (yoy).
Fajar optimistis kinerja KBI akan terus tumbuh, selain adanya faktor eksternal yaitu pertumbuhan ekonomi nasional yang membaik, juga karena
adanya peningkatan layanan yang akan turut mendorong kinerja KBI ke depan.
"Kami targetkan sampai akhir tahun 2022, pendapatan operasional mampu mencapai Rp228,8 miliar, sedangkan laba bersih sebesar Rp108
miliar,"; katanya.
Sebagai catatan, dalam kurun waktu lima tahun terakhir KBI selalu mencatatkan kinerja positif. Di tahun 2017, KBI mencatatkan laba bersih
sebesar Rp10,4 miliar, 2018 Rp27,5 miliar, 2019 Rp50,3 miliar, 2020 Rp66,4 miliar, dan tahun 2021 sebesar Rp101,6 miliar.
Dalam kurun waktu tersebut, KBI juga secara konsisten mencatatkan pertumbuhan pendapatan operasional, yaitu di tahun 2017 sebesar Rp48,5 miliar, 2018 Rp70,8 miliar, 2019 Rp112,5 miliar, 2020 Rp170 miliar, dan tahun 2021 sebesar Rp189,5 mililar. (Ant/E-1)
PT Petrindo Jaya Kreasi membukukan laba bersih sebesar US$30 juta pada semester pertama 2024. Angka itu mengalami peningkatan dari posisi laba US$11 juta di semester pertama 2023.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyetor dividen sebesar Rp3,09 triliun kepada negara. PLN mencatat angka setoran terbaru itu lebih tinggi dibandingkan 2022 yang hanya Rp2,19 triliun.
Penyaluran kredit dan pembiayaan pada semester pertama 2024 tercatata sebesar Rp352,06 triliun
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan selruh entitas anak perusahaannya berhasil mencatatkan kinerja positif dengan membukukan laba Rp29,9 triliun pada triwulan II 2024.
Di semester I 2024, Unilever mencatat penjualan bersih sebesar Rp19,0 triliun dengan laba bersih sebesar Rp2,5 triliun.
Komisi VI DPR RI mengapresiasi BNI atas kinerja yang apik di sepanjang tahun ini. Perseroan juga dinilai inovatif karena menghadirkan terobosan berupa produk digital.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved