Brexit dan Pengaruhnya bagi Indonesia

INGGRIS menentukan masa depan negara tersebut dengan menggelar referendum terhadap nasib keanggotaannya di Uni Eropa. Opini jajak di dalam pendapat terbelah dengan sebagian menyatakan keinginan untuk keluar dari blok Uni Eropa (Brexit/British Exit), dan sebagian lainnya menyatakan menginginkan untuk bertahan.

Menteri Keuangan RI Bambang Brodjonegoro mengungkapkan pengaruh keluarnya Inggris dari kesatuan Uni Eropa memang berdampak terhadap sektor keuangan global, termasuk terhadap gejolak kurs. Hanya saja, pengaruhnya diperkirakan tak akan begitu ekstrem terhadap rupiah.

"Brexit sentimen globalnya dan kekhawatirannya menurun. Untuk Indonesia sebetulnya mungkin hanya berpengaruh untuk gejolak keuangan saja, tapi efeknya temporer lah kalau Brexit itu terjadi," kata Bambang saat diskusi dengan Media di kantornya, Jakarta.

Ia mengungkapkan sejatinya dampak secara makro juga tak akan begitu signifikan terhadap ekonomi global. Sebab, menurutnya, pengaruh Brexit lebih kepada penyebab psikologis semata.

“Inggris yang mau keluar dari Uni Eropa, ini lebih kepada psikologisnya dia saja. Eropa tanpa Inggris itu aneh, tidak mencerminkan Euro yang sebenarnya. Meski dia juga tidak menggunakan euro. Mereka kan pakai poundsterling,” kata dia.(OL-4)