Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PELAMBATAN kinerja ekspor Indonesia berpotensi terjadi, jika harga sejumlah komoditas unggulan di level global kembali ke kondisi normal. Pasalnya, tren menunjukkan bahwa volume ekspor Indonesia cenderung stagnan.
"Windfall ini bisa berakhir, jika harga komoditas kembali normal. Volume ekspor komoditas utama Indonesia cenderung stagnan," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers, Senin (15/8).
Adapun windfall profit dari kenaikan harga komoditas unggulan awalnya mengerek kinerja ekspor dan neraca dagang Indonesia selama 27 bulan terakhir. Namun, belakangan pasar global mulai mengindikasikan terjadinya normalisasi harga komoditas.
Baca juga: Neraca Perdagangan RI Surplus Selama 27 Bulan
Pada Juli 2022 misalnya, nilai ekspor komoditas minyak kelapa sawit dan feronikel mengalami penurunan. Melambatnya kinerja ekspor komoditas unggulan, lanjut dia, dinilai sebagai sinyal agar Indonesia waspada.
"Ini perlu diwaspadai terhadap neraca dagang kita di bulan-bulan ke depan," pungkas Setianto.
Berdasarkan data BPS, kinerja ekspor Indonesia pada Juli 2022 mencapai US$25,57 miliar. Nilai itu lebih rendah dari capaian Juni 20222, yakni US$26,15 miliar, atau turun 2,20%. Penurunan kinerja secara bulanan itu disebabkan oleh melambatnya capaian ekspor migas dan nonmigas.
Baca juga: Kinerja Ekspor Juli 2022 Alami Penurunan
Ekspor migas pada Juli 2022 tercatat menurun 11,24% (month to month/mtm) hingga menjadi US$1,38 miliar. Ini diakibatkan oleh penurunan nilai ekspor minyak hingga 60,06% (mtm) dan penurunan volume ekspor minyak mentah sebesar 60,82% (mtm).
Sementara itu, ekspor nonmigas mengalami penurunan 1,64%, atau menjadi US$24,20 miliar. Penurunan ini disebabkan turunnya ekspor besi dan baja 11,51% (mtm). Lalu, nikel 15,53% (mtm), timah serta turunannya 54,02% (mtm), berikut kapal perahu dan struktur terapung hingga 82,30% (mtm).
Meski secara bulanan kinerja ekspor menurun, capaian ekpsor pada Juli 2022 secara tahunan (year on year/yoy) masih mencatatkan pertumbuhan positif. Pada Juli 2021, nilai ekspor hanya US$19,37 miliar. Sehingga, masih terjadi pertumbuhan 32,03% (yoy).(OL-11)
Bersamaan naiknya harga sejumlah cabai dan bawang, terdapat juga komoditas yang harganya turun. Di antaranya tomat kecil dari Rp8 ribu menjadi Rp6 ribu per kg dan tomat besar dari Rp10 ribu
HARGA komoditas energi Indonesia pada tahun ini terutama di kuartal kedua ini terlihat sudah mengalami rebound, namun terbatas. Hal Ini terlihat pada harga komoditas utama ekspor
Sebanyak 18 orang yang terlibat dalam kasus korupsi pengelolaan komoditas timah di PT Timah Tbk dari tahun 2015 hingga 2022 telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita telah menyetujui dua langkah cepat untuk mengatasi peredaran barang impor ilegal.
PENURUNAN ekspor maupun impor yang terjadi di Juni 2024 secara month to month (mtm) merupakan catatan penting bagi sektor perdagangan Indonesia.
INDONESIA kembali mencatatkan surplus perdagangan pada Juni 2024. Namun nilai surplus di bulan keenam tahun ini menjadi yang paling rendah dalam empat bulan terakhir, yakni US$2,39 milar.
Ketua DPR, Puan Maharani, memperingatkan potensi dampak luas dari kenaikan harga dan kelangkaan minyak goreng bersubsidi, MinyaKita
PRAKIRAAN pemerintah soal defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang melebar di tahun ini jangan sampai dijadikan alasan bagi pengambil kebijakan untuk menaikkan harga.
Salah satu faktor utama harga pangan yang masih tetap tinggi sampai saat ini adalah karena faktor penurunan produksi pangan.
MENTERI Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan mengatakan harga cabai di beberapa provinsi di Indonesia mengalami kenaikan jelang Idul Adha.
ANGGOTA Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Daniel Johan turut mengomentari rencana pemerintah untuk menaikkan harga eceran tertinggi (HET) Minyakita.
PENELITI Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia, Eliza Mardian mengungkapkan saat ini sudah banyak pedagang menjual Minyakita diatas harga eceran tertinggi (HET).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved