Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE) mencatatkan kenaikan laba bersih pada Semester 1-2022 dan konsisten membukukan kenaikan laba lebih dari 100% (YoY).
Pada laporan keuangan 30 Juni 2022, IPPE mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,5 miliar atau naik 109% dibanding 30 Juni 2021 yaitu sebesar Rp1,2 miliar.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), IPPE mencatatkan penjualan sebesar Rp25,6 miliar atau naik 90% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp13 miliar.
Adapun pendapatan Perseroan terdiri dari penjualan Crude Coconut Oil (CCO) dan Copra Meal (CM). IPPE juga mencatatkan laba sebelum pajak yang mengalami peningkatan.
Baca juga : IHSG Ikuti Penguatan Bursa Asia saat Ketegangan AS-Tiongkok
Laba sebelum pajak IPPE meningkat dari Rp1,5 miliar di 30 Juni 2021 menjadi Rp3,2 miliar di 30 Juni 2022. IPPE mencatatkan total aset naik menjadi Rp289 miliar dibanding 30 Juni 2021 sebesar Rp284 miliar.
Direktur Utama IPPE Syahmenan mengharapkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan pada 2022, mengingat awal bulan Januari 2022 IPPE mengoptimalkan mitra-mitra dalam pengadaan bahan baku dan optimalisasi kapasitas produksi.
Pada tahun ini, IPPE melakukan diversifikasi produk diantaranya adalah RBD Coconut Oil untuk menunjang penjualan perusahaan pada semester II. Target penjualan IPPE minimal sebesar Rp60 miliar pada 2022.
“Kami optimistis dapat mencapainya di tahun ini. Optimalisasi mitra-mitra supplier bahan baku, meningkatkan kapasitas produksi serta diversifikasi produk menjadi target utama dalam pertumbuhan penjualan tahun ini,” kata Syahmenan, Rabu (3/8). (RO/OL-7)
PT Petrindo Jaya Kreasi membukukan laba bersih sebesar US$30 juta pada semester pertama 2024. Angka itu mengalami peningkatan dari posisi laba US$11 juta di semester pertama 2023.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyetor dividen sebesar Rp3,09 triliun kepada negara. PLN mencatat angka setoran terbaru itu lebih tinggi dibandingkan 2022 yang hanya Rp2,19 triliun.
Penyaluran kredit dan pembiayaan pada semester pertama 2024 tercatata sebesar Rp352,06 triliun
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan selruh entitas anak perusahaannya berhasil mencatatkan kinerja positif dengan membukukan laba Rp29,9 triliun pada triwulan II 2024.
Di semester I 2024, Unilever mencatat penjualan bersih sebesar Rp19,0 triliun dengan laba bersih sebesar Rp2,5 triliun.
Komisi VI DPR RI mengapresiasi BNI atas kinerja yang apik di sepanjang tahun ini. Perseroan juga dinilai inovatif karena menghadirkan terobosan berupa produk digital.
Penjualan retail Honda di semester pertama tercatat sebanyak 67.797 unit, dimana Honda Brio menjadi model terlaris dengan berhasil mencatatkan penjualan 29.365 unit.
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk mampu mencatatkan pertumbuhan volume penjualan sebesar 5 persen selama Semester I/2022 di tengah permintaan pasar yang terkoreksi.
SEMESTER 1 tahun 2022. PT Timah Tbk, telah menyetorkan kontribusi pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp1,196 Triliun kepada Negara.
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) membukukan laba bersih sebesar US$270 juta, atau sekitar Rp4 triliun di semester I 2022. Torehan itu mencatatkan pertumbuhan 480% YoY
HARGA komoditas timah yang melejit di awal tahun 2022 turut mendorong peningkatan penerimaan Negara dari sektor pajak dan PNBP pada semester satu tahun 2022.
Kondisi logistik yang sulit serta tingginya biaya pengiriman, menyebabkan volume yang lebih rendah dan mencegah peningkatan pendapatan lebih lanjut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved