Melantai di Bursa, POWR Tambah Daya

RESMI melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), penyedia listrik swasta nasional, PT Cikarang Listrindo Tbk bakal mendapat suntikan dana segar Rp2,4 triliun dari penjualan 1,608 miliar unit saham. Direktur Utama PT Cikarang Listrindo Tbk Andrew K Labbaika menjelaskan jumlah itu setara 10% dari modal yang telah ditempatkan, dengan harga per Rp1.500 per lembar saham.

"Tingginya antusiasme investor membuat saham kami overbooking atau kelebihan permintaan saham di porsi ritel sampai 11 kali," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, kemarin.

Sekitar 70% dana hasil penawaran saham perdana ke publik (IPO) itu akan dialokasikan untuk menambah kapasitas pembangkit listrik, baik yang sudah ada maupun yang baru. Menurut rencana, Cikarang Listrindo akan membangun fasilitas pembangkit listrik tenaga gas dan uap atau batu bara. Sebanyak 30% sisanya akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan modal kerja.

Emiten berkode POWR itu menunjuk empat penjamin emisi untuk pelaksanaan IPO, yakni Citigroup Securities, Deutsche Securities Indonesia, Indopremier Securities, dan UBS Securities Indonesia. "Dengan ini, kami siap menjadi mitra pemerintah dan PLN untuk mendukung program pemerintah dan proyek pembangkit 35 ribu Mw," kata dia.

Lebih lanjut, Direktur Keuangan PT Cikarang Listrindo Tbk Christanto Pranata menambahkan kini pihaknya tengah menanti realisasi pembangunan pembangkit listrik tenaga gas dan uap hasil sinergi dengan PT General Electric berkapasitas 1.100 Mw-1.400 Mw. "Tinggal tunggu hitam di atas putih dari PLN, kalau sudah ada perjanjiannya, baru pembangunan kami mulai."

Estimasinya, investasi untuk proyek tersebut akan menelan US$800 juta, naik dari perkiraan awal US$600 juta. Kenaikan itu disebabkan penghitungan pertama belum mencakup biaya akuisisi lahan. Saat ini, perusahaan memiliki pembangkit listrik bertenaga gas di Jababeka dan MM-2.100. Ada pula dua unit pembangkit berbahan bakar batu bara dengan total kapasitas 280 Mw di Babelan yang sedang dalam tahap pembangunan. Pembangkit itu ditaksir siap beroperasi pada kuartal IV mendatang. (Arv/E-2)