Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Sebuah perusahaan distribusi bahan kimia, PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk tengah dalam proses penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO).
Perusahaan yang akan tercatat dengan kode saham KKES ini bakal melepas sebanyak-banyaknya 450.000.000 saham ke publik. Jumlah tersebut setara 27,27% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Dalam periode penawaran awal (bookbuilding) yang berlangsung 19 - 27 Juli 2022, KKES memasang harga penawaran antara Rp 100 - Rp 130 per saham. Dengan begitu, KKES berpotensi memperoleh dana segar sebanyak-banyaknya Rp 58,5 miliar. Dalam IPO ini, KKES menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai underwriter-nya.
Perseroan melaksanakan program Employee Stock Allocation (“ESA”) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 2,5% (dua koma lima persen) dari jumlah yang ditawarkan dalam Penawaran Umum atau sebanyak-banyaknya 11.250.000 (sebelas juta dua ratus lima puluh ribu) saham. Masa penawaran awal di tanggal 19-27 Juli 2022 dengan perkiraan efektif 29 Juli 2022 dan pencatatan pada Bursa tanggal 8 Agustus 2022.
KKES didirikan pada tahun 1990 di Jakarta, Indonesia. KKES adalah entitas anak PT Catur Sentosa Adiprana Tbk sebuah perusahaan yang bergerak di bisnis distribusi bahan bangunan dan consumer goods, dan juga ritel modern bahan bangunan dan home improvement Mitra10.
KKES aktif sebagai importir, stockist & distribusi bahan kimia commodity dan specialty, makanan, bahan kimia kontruksi dan bahan terkait.
Perseroan saat ini menjalankan usaha di bidang perdagangan besar bahan dan barang kimia dasar, perdagangan besar berbagai macam material bangunan dan perdagangan besar mesin, peralatan dan perlengkapan lainnya dimana Perseroan melihat peluang bisnis yang menjanjikan dalam bidang bahan-bahan kimia untuk keperluan industri maupun keperluan rumah tangga.
Perseroan saat ini melayani penjualan lewat kantornya di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan melayani lebih dari 2.300 customer dengan didukung oleh lebih dari 9 principal yang memberikan keagenan tunggal serta lebih dari 12 principal yang telah menunjuk sebagai authorize distributor, serta lebih dari 15 principal yang memberikan support supply selama ini. Dukungan mereka selama ini, Perseroan telah mendistribusikan lebih dari 1.000 produk. (RO/E-1)
Sejumlah perusahaan sudah memiliki syarat yang cukup untuk terjun ke bursa, baik dari sisi keuangan maupun tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).
IPO sendiri merupakan sebuah langkah penggalangan dana yang digunakan oleh perusahaan melalui pasar modal, di mana perusahaan menjual sahamnya kepada publik untuk pertama kalinya.
Setelah IPO, perusahaan menargetkan di 2024 penjualan dapat meningkat hingga 20%. Pada jangka panjang lima tahun ke depan, pihaknya menargetkan pendapatan per bulan sebesar Rp100 miliar.
Dalam rencana IPO, perseroan membuka harga penawaran awal (bookbuilding) Rp100-Rp105 per saham dengan maksimal 680 juta lembar
Selama masa penawaran umum pada 3-6 Juni 2024, total permintaan yang masuk mencapai 25,54 miliar lembar Saham atau senilai Rp2,8 triliun, jauh di atas yang ditawarkan 620 juta lembar saham
PT Benteng Api Technic atau BAT Refractories berencana menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham di BEI dengan melepas 620 juta saham.
IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85% ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41% ke posisi 883,75.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
Skema full periodic call auction (FCA) dianggap rugikan para investor saham ritel
HINGGA April 2024, BEI mengumumkan daftar 41 emiten yang berisiko dihapus pencatatannya dari bursa saham. BEI melaporkan bahwa 41 emiten tersebut telah disuspensi lebih dari 6 bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved