Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEBIJAKAN pelarangan ekspor Crude Palm Oil (CPO) serta produk turunannya dalam periode 28 April-23 Mei 2022 menyebabkan komoditas minyak goreng mengalami deflasi 1,06% (month to month/mtm).
"Akibat larangan ekspor CPO. Minyak goreng mengalami deflasi 1,06% dan memberikan andil deflasi 0,01% pada Mei 2022," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono dalam konferensi pers, Kamis (2/6).
Diketahui, kebijakan pelarangan ekspor CPO dan produk turunannya diberlakukan pemerintah untuk mengendalikan harga minyak goreng di dalam negeri.
Langkah temporer itu dihentikan saat harga minyak goreng, utamanya curah mengalami penurunan di tingkat konsumen.
Penurunan harga terkonfirmasi oleh laporan BPS. Secara rerata harga minyak goreng curah mengalami penurunan dari Rp18.980 per liter di April 2022 menjadi Rp18.220 per liter di Mei. Sedangkan harga minyak goreng kemasan naik menjadi Rp23.360 per liter dari bulan sebelumnya Rp22.830 per liter.
"Dalam menghitung inflasi minyak goreng, BPS menggabungkan harga minyak goreng kemasan dan curah. Harga itu secara keseluruhan baik kemasan maupun curah itu turun pada Mei kalau dibandingkan April. Jadi secara agregat migor di Mei lebih rendah dari April," terang Margo.
Baca juga: Ini Alasan Kejagung Belum Periksa Mendag di Kasus Korupsi CPO
Dari data BPS pula terlihat andil minyak goreng pada tingkat inflasi Mei 2022 tercatat minus 0,01%, lebih rendah dibanding andilnya pada April 2022 yang tercatat 0,19%.
"Jadi kebijakan pelarangan ekspor CPO dan produk turunannya itu terbukti, karena pada Mei mengalami deflasi," pungkas Margo. (Mir/OL-09)
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa terjadi deflasi sebesar 0,18% pada Juli 2024 secara month to month (mtm). Deflasi pada Juli merupakan yang terdalam dibandingkan Juni 2024.
DALAM dua bulan berturut-turut, perekonomian nasional mengalami deflasi.
INFLASI nasional untuk Juni 2024 diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) berada di 2,51%. Secara tahunan dan secara bulanan angka ini mengalami deflasi yang lebih dalam dibandingkan Mei 2024.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu memastikan pemerintah kan terus memperkuat kebijakan strategis meski inflasi mengalami tren penurunan
Hal itu dipengaruhi oleh kecukupan pasokan dan di tengah masih berlanjutnya panen raya padi, baik intra provinsi maupun antar provinsi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi 0,08% secara bulanan (month to month/mtm) pada Juni 2024.
Disperindag Jabar masih menunggu salinan aturan terkait kenaikan HET MinyaKita.
Kenaikan tersebut banyak dikeluhkan pembeli dan pedagang karena harga minyak curah di pasaran sudah mencapai Rp17 ribu per kilogram dan minyakkita Rp16.500 per liter.
PENAIKAN harga eceran tertinggi (HET) Minyakita menjadi Rp15.700 akan memengaruhi harga pangan yang bahan baku menggunakan minyak goreng.
BULOG Kanwil Sumatera Utara menyebutkan penetapan HET baru minyak goreng pemerintah MinyaKita berpotensi melancarkan produksi dan distribusi komoditas tersebut ke pasaran.
Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan penaikan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng rakyat atau MinyaKita dari semula Rp14.000 per liter Rp15.700 per liter sudah berlaku.
Dengan dibentuknya badan kakao dan kelapa yang dicangkokan ke BPDPKS, Syaiful menilai hal tersebut akan mengganggu program strategis nasional kelapa sawit ke depannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved