Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
VISA, pemimpin dunia dalam pembayaran digital, Jumat (18/3), mengungkapkan pembayaran contactless semakin populer di Indonesia.
Studi Consumer Payment Attitudes terbaru dari Visa mengungkapkan bahwa satu dari tiga konsumen menggunakan kartu contactless dan 70% telah menggunakannya dengan frekuensi yang lebih sering sejak awal pandemi.
Studi tahunan yang menyoroti bertumbuhnya konsumen yang melek digital di Asia Tenggara ini menunjukkan tiga dari empat konsumen Indonesia tertarik melakukan pembayaran menggunakan kartu contactless, didominasi oleh segmen affluent (80%) dari Gen Y atau milenial (78%).
Alasan utama memilih pembayaran contactless adalah karena bebas repot, mudah digunakan, inovatif, dan higienis, sejalan dengan berkurangnya konsumen membawa uang tunai.
Riko Abdurrahman, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia berkomentar, “Pandemi telah meningkatkan kesadaran konsumen akan pentingnya kesehatan dan keselamatan, yang mendorong mereka mencari cara-cara baru untuk memastikan pengalaman “minim sentuhan” dalam beraktivitas di luar rumah."
Baca juga: Penggunaan QRIS Tembus 1,2 Juta Merchant
"Tap to pay tidak hanya menyediakan cara membayar yang cepat, aman, nyaman, dan inovatif, tetapi juga menjadi fondasi gaya hidup contactless yang semakin digemari dan akan terus ada bahkan di pasca pandemi,” jelas Riko.
Studi ini juga menunjukkan bagaimana penggunaan fitur contactless semakin luas dan menjadi pilihan untuk pembayaran di kategori seperti supermarket (17%), belanja ritel (16%), perjalanan ke luar negeri (15%), pembelian di toko serba ada (15%), makanan (14%), dan hiburan (14%).
Untuk meningkatkan penggunaan pembayaran contactless dalam kategori ini, Visa Kembali melakukan kampanye konsumen selama beberapa bulan ke depan, bekerja sama dengan sejumlah bank dan merchant untuk memberikan penawaran menarik saat berbelanja, termasuk di Foodmart, Hero, Hyfresh, Hypermart, Maxx Coffee, Primo, Tous Les Jours, dan banyak lainnya.
Visa juga menggelar permainan “QR hunt” dengan hadiah menarik bagi pengguna kartu contactless yang berbelanja di Hypermart Lippo Mall Kemang, hingga akhir Maret 2022.
Pembayaran contactless telah menjadi metode pembayaran yang marak di banyak negara di seluruh dunia.
Di lebih dari 20 negara, adopsi pembayaran contactless mencapai lebih dari 90 persen dari semua transaksi tatap muka Visa.
Di luar Amerika Serikat, hampir 70% dari semua transaksi tatap muka Visa di seluruh dunia adalah dengan cara contactless .
Di Indonesia, pembayaran menggunakan kartu kredit contactless Visa dapat dilakukan hanya dengan sekali tap, tanpa perlu memasukkan PIN untuk nominal transaksi hingga Rp1 juta.
“Visa terus menggencarkan kolaborasi bersama mitra perbankan dan merchant dalam memperluas awareness, penerimaan, dan penggunaan kartu contactless di seluruh Indonesia,” tambah Riko. (RO/OL-09)
Bank Indonesia bakal meluncurkan fitur baru dalam kartu kredit Indonesia segmen pemerintah. Fitur tersebut ialah online payment virtual card tokenization sebagai pengembangan teranyar.
Presiden Joko Widodo menekankan bahwa transformasi digital khususnya di bidang ekonomi dan keuangan adalah hal yang sangat krusial.
Penggunaan aplikasi teknologi keuangan (financial technology) semakin meluas. Selain berfungsi sebagai alat pembayaran, fintech juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas keuangan
Bank Indonesia (BI) terus melakukan berbagai inisiatif untuk mendorong kemajuan sistem pembayaran digital. Salah satunya melalui optimalisasi QRIS di Indonesia.
Regulator harus melakukan pengendalian deteksi secara dini kasus penyalahgunaan QRIS
Sebanyak 83% UKM mengakui bahwa pengelolaan bisnis menjadi lebih mudah berkat digitalisasi pembayaran.
Ketum APPBI Alphonzus Widjaja meminta kepada pemerintah untuk menunda kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) dari yang sebelumnya 11 persen menjadi 12 persen.
Meskipun pemerintah masih memberlakukan kebijakan AA, ada data yang menunjukkan pertumbuhan belanja pemerintah masih cukup tinggi bahkan jauh lebih tinggi jika dibandingkan 2023.
Salah satu aspek penting dalam pengelolaan keuangan adalah bagaimana cara menghemat pengeluaran bulanan, terutama untuk belanja kebutuhan sehari-hari.
Dunia fashion preloved semakin berkembang dengan adanya berbagai acara dan pasar yang mendukung penjualan barang-barang preloved berkualitas.
KETUA Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menyayangkan peraturan dari pemerintah yang tidak bisa menyelesaikan permasalahan impor ilegal.
Selain itu, metode pembayaran yang mudah dilakukan juga turut mendorong konsumen untuk lebih memilih belanja secara daring.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved