Akses Gas di Jawa Lewat Gresem

PT Pertamina Gas membangun pipa gas open access ruas Gresik-Semarang (Gresem) sepanjang 267 km, yang dinilai menjadi infrastruktur penting untuk menyambung sumber dan daerah pengguna gas di Pulau Jawa.

Dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), IGN Wiratmaja Puja, mengatakan saat ini Indonesia harus mengatasi ketertinggalan di bidang infrastruktur migas, khususnya gas bumi. Karena itu, diperlukan pembangunan infrastruktur yang masif.

"Di masa mendatang gas akan menjadi energi yang dipakai di mana-mana," ujar Wiratmaja saat meninjau proyek Gresem di Jawa Tengah, Jumat (13/5).

Salah satu kebutuhan gas yang cukup besar, menurutnya, ialah untuk pembangkit listrik. Apalagi dalam program pembangkit listrik 35.000 Mw yang dicanangkan pemerintah, sekitar 20%-nya bersumber dari bahan bakar gas.

"Jadi bisa dibayangkan akan terus meningkat kebutuhan gas di masa mendatang," ujarnya.

Pipa gas open access Gresik–Semarang dibangun Pertagas sepanjang 267 km dengan kapasitas maksimal 500 mmscfd dan diameter pipa 28 inci. Pasokan gas akan disuplai dari gas excess Jawa Timur yang berasal dari Husky CNOOC Madura Limited, Blok Cepu, dan lapangan lain mulai 2017.

Saat ini pembangunan ruas pipa Gresik-Semarang yang meliputi engineering, procurement, and construction (EPC) telah mencapai lebih dari 75%.

"Ditargetkan selesai pada kuartal pertama 2017," ujar Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis PT Pertamina Gas, Indra Setyawati.

Ruas pipa gas Gresem tersebut merupakan salah satu dari tiga ruas yang dilelang Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi pada 2006.

Pertagas dan Pertamina Group siap mendukung pemerintah dalam membangun infrastruktur gas berkelanjutan demi terwujudnya interkoneksi infrastruktur di Pulau Jawa. Kesiapan itu dibuktikan dengan adanya penjajakan kerja sama dengan PT Rekayasa Industri untuk membangun ruas pipa open access lainnya, yakni ruas Cirebon-Semarang. (Tes/N-3)