Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pertanian Menjadi Penyelamat, Ekonomi Pulih, Bangsa Kuat

Mediaindonesia.com
20/10/2021 06:00
Pertanian Menjadi Penyelamat, Ekonomi Pulih, Bangsa Kuat
Presiden RI Joko Widodo (kanan) bersama Ketua DPR RI Puan Maharani (tengah) dan Mentan SYL.(DOK KEMENTAN)

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) terus menciptakan beragam kebijakan dan kerja sama agar sektor pertanian tidak berhenti dan tetap bekerja memenuhi kebutuhan pangan rakyat. Stimulus dan rencana aksi pun terus dilakukan agar sektor pertanian terus tumbuh positif hingga dapat menjadi 'Penyelamat'. Harapannya, perekonomian nasional pulih, mampu keluar dari tekanan dan dampak resesi ekonomi global yang berkepanjangan. 

Atas dasar tersebut, Kementan telah menetapkan pendekatan lima cara bertindak (CB) melalui peningkatan kapasitas produksi melalui mekanisasi, efisiensi dan pendekatan teknologi tepat guna, diversifikasi pangan lokal, penguatan cadangan dan sistem logistik pangan, dan Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks).

Untuk mengoptimalkan strategi yang dijalankan, Kementan berkomitmen memperkuat kemitraan, kerja sama dengan stakeholders pertanian. Sinergi tersebut penting dilakukan agar tidak ada lagi ketimpangan pembangunan antar pusat dan daerah, atau daerah dengan daerah lainnya dengan mengoptimalkan keunggulan dan potensi komoditas yang dimiliki masing-masing daerah. Sehingga dalam kurun dua tahun Pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, sektor pertanian terus menunjukkan capaian yang positif. 

Hal tersebut dapat dapat dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa sektor pertanian di tahun 2020 tumbuh sebesar 1,75% (YoY), begitupun dengan ekspor pertanian di tahun 2020 tembus hingga Rp451,77 triliun atau meningkat 15,79% dibanding tahun 2019. 

Pada triwulan I-2021, sektor pertanian juga tumbuh meyakinkan sebesar 2,95% (YoY). Pertumbuhan PDB menurut lapangan usaha di triwulan II 2021, pertanian masih tumbuh 14,27%. Capaian tersebut merupakan kontribusi terbesar kedua setelah sektor pengolahan sebesar 19,29%. 

Konsistensi kinerja ekspor pertanian secara umum periode Januari-Juli 2021 juga tercatat tumbuh positif, yakni 8,72% (YoY). Total ekspor pertanian secara keseluruhan dari Januari hingga Juli 2021 mencapai US$2,24 miliar. Sedangkan untuk Nilai Tukar Petani (NTP) pada bulan September 2021 mengalami kenaikan 0,96%(M to M) atau mencapai 105,68.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa peran aktif masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan sangat penting. Apalagi di tengah kondisi bangsa yang tengah memulihkan perekonomian nasional.

"Masing-masing dari kita bisa mengambil peran sesuai kapasitasnya masing-masing. Dan itu bisa dilakukan mulai dari hal yang paling sederhana agar bangsa ini cepat pulih dan menjadi kuat,” ungkap Mentan di Jakarta, Selasa, 19 Oktober 2021.

Pada kuartal III tahun 2021, Mentan SYL optimistis kinerja sektor pertanian akan terus dijaga performanya walaupun kemampuan APBN terbatas. Oleh karena itu, skema KUR Pertanian menurutnya bisa dimanfaatkan secara maskimal oleh para petani maupun pelaku usaha di bidang pertanian.

"Dengan konsep korporasi mulai dari pendampingan budidaya, hingga pascapanen dan pemasarannya dengan dukungan pembiayaan perbankan melalui KUR, oleh karena itu orientasinya bukan hanya meningkatkan produktivitas semata tapi juga ada nilai tambah bagi petani sehingga kesejahteraannya terdongkrak," pungkasnya. (OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya