Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX), emiten penyedia solusi alat berat terintegrasi, membukukan lonjakan pendapatan bersih 143% menjadi US$56,40 juta dibandingkan periode sama tahun lalu yakni US$23,18 juta.
“Jika dibandingkan, Pendapatan Bersih enam bulan pertama 2021 tersebut sudah melampaui pencapaian satu tahun penuh 2020 yang tercatat US$50.97 juta. Lonjakan pertumbuhan ini tidak lepas dari meningkatnya permintaan alat berat, khususnya pertambangan,” papar Direktur Utama PT Kobexindo Tractors Tbk Andry B. Limawan dalam keterangan tertulisnya.
Angka pendapatan bersih konsolidasi merupakan gabungan dari pendapatan bersih segmen-segmen usaha yang dimiliki KOBX. Segmen usaha yang dimiliki perseroan antara lain segmen unit alat berat, segmen suku cadang, segmen jasa perbaikan dan kontraktor pertambangan dan terakhir segmen sewa yang terdiri dari sewa alat berat dan sewa bangunan.
Segmen unit alat berat pada triwulan II-2021 berhasil membukukan angka pendapatan bersih US$43.39 juta, tumbuh 235% jika disandingkan dengan pencapaian periode sama tahun lalu sebesar US$12.93 juta.
“Unit alat berat merupakan segmen dengan kontribusi tertinggi diantara segmen lainnya. Segmen ini menyumbangkan angka pendapatan bersih sebesar 76,84% terhadap pendapatan bersih secara konsolidasi. Kenaikan harga batu bara yang mencapai 70% sejak awal tahun 2021 jelas berdampak positif terhadap kinerja kami," jelas Andry B. Limawan.
Kenaikan signifikan pada penjualan unit alat berat membuat kontribusi segmen ini meningkat dari 55,77% pada triwulan II-2020 menjadi 76,84% pada triwulan II-2021.
Segmen suku cadang per Juni 2021 membukukan pendapatan bersih sebesar US$7,26 juta tumbuh 25% ketimbang periode yang sama tahun 2020, US$5,80 juta. Segmen ini berkontribusi 12,88% terhadap Pendapatan Bersih Kobexindo, atau terbesar kedua setelah segmen Penjualan Unit Alat Berat.
Segmen terbesar ketiga adalah segmen jasa perbaikan dan kontraktor pertambangan, segmen ini berhasil meraih US$3,10 juta setara 5,50% terhadap pendapatan bersih konsolidasian.
Sepanjang enam bulan pertama, segmen ini tumbuh 52,57% dibandingkan pencapaian periode sama tahun 2020 lalu yakni US$2,03 juta.
“Lonjakan pertumbuhan di segmen ini turut ditopang oleh kinerja entitas anak yang bergerak di jasa kontraktor pertambangan. Unit usaha terbaru yang dimiliki Perseroan, sehingga menambah jasa layanan guna menopang portofolio pendapatan Kobexindo,” tambahnya.
Adapun segmen pendapatan lain adalah segmen sewa yang terdiri dari sewa alat berat dan bangunan. Segmen sewa alat berat membukukan pendapatan bersih sebesar US$2.30 juta tumbuh 15,24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni US$1,97 juta. Segmen ini menyumbang 4,08% terhadap Pendapatan Bersih konsolidasi KOBX.
Segmen sewa bangunan pada periode tahun ini membukukan pendapatan US$390 ribu atau setara kontribusi 0,69% terhadap Pendapatan Bersih konsolidasi Perseroan.
Solidnya kinerja pendapatan bersih pada enam bulan pertama yang dibarengi dengan strategi kontrol biaya yang ketat membuat kinerja laba Perseroan meningkat signifikan.
Posisi laba kotor pada enam bulan pertama tumbuh 203,19% menjadi US$11,92 juta dibandingkan kinerja tahun lalu US$3,93 juta.
Pertumbuhan beban penjualan, beban umum administrasi, beban pperasi masih lebih rendah dari pertumbuhan laba kotor, sehingga laba usaha tercatat US$4,96 juta. Hal ini berbanding terbalik dengan perolehan rugi usaha periode sama tahun lalu yang tercatat US$1,77 juta.
Solidnya kinerja laba juga dibukukan oleh laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang membukukan US$3,05 juta dibandingkan periode yang sama di 2020 yang membukukan rugi bersih sebesar US$4,04 juta.
“Kami berharap pandemi segera usai, sehingga aktivitas perekonomian dapat berangsur pulih dan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional kembali naik,” tandas Andry B. Limawan. (RO/E-1)
PGI mengapresiasi niat baik Presiden Jokowi dalam hal ini. PGI menilai sedikitnya dua hal dari Presiden akan hal ini.
PENERAPAN smart mining atau pertambangan cerdas melalui adopsi teknologi terkini seperti kecerdasan buatan, machine learning, dan robotic.
Forum Cik Di Tiro dan Jaringan Gugat Demokrasi (JAGAD) menggelar aksi simbolis untuk mendesak PP Muhammadiyah agar menolak tawaran mengelola bisnis tambang di Indonesia.
Tidak hanya bermanfaat untuk internal, tim tanggap darurat juga harus siap membantu misi kemanusiaan di sekitarnya baik skala lokal, regional bahkan nasional.
PT Vale menekankan pentingnya penerapan prinsip-prinsip Environment, Social and Government (ESG) untuk menjaga masa depan industri, khususnya pertambangan.
KETUA Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah Azrul Tanjung mengakui bahwa pihaknya menerima tawaran untuk mengelola tambang dari pemerintah.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
EMITEN tambang nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel menetapkan pembagian dividen tunai tahun buku 2023 sebesar Rp1,6 triliun.
Kondisi pasar saham di pertengahan 2024 akan terbantu oleh kinerja keuangan emiten seiring dengan musim pengumuman laporan keuangan emiten periode Juni sebulan ke depan.
Selama masa penawaran umum pada 3-6 Juni 2024, total permintaan yang masuk mencapai 25,54 miliar lembar Saham atau senilai Rp2,8 triliun, jauh di atas yang ditawarkan 620 juta lembar saham
Dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini sebagian besar (76,64%) akan digunakan untuk investasi dan belanja modal Perseroan.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menggandeng SW Indonesia untuk mengedukasi perusahaan tercatat tentang Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 Perlindungan Data Pribadi (UU PDP).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved