Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SETIAP perusahaan pertambangan diwajibkan memiliki tim tanggap darurat di internal, sebagai upaya pencegahan bencana.
"Tidak hanya bermanfaat untuk internal, tim tersebut juga harus siap membantu misi kemanusiaan di sekitarnya baik skala lokal, regional bahkan nasional," ujar Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM Hendra Gunawan dalam sambutan saat membuka Technical Meetig (TM) dan Workshop Indonesian Fire and Rescue Challenge (IFRC) ke-21 di Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (27/7).
Technical meeting dan workshop tersebut digelar menjelang diselenggarakannya Indonesian Fire and Rescue Challenge (IFRC) ke-21 i Gedung Garuda Rescue Nusantara (GRN), Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 21-29 Oktober 2024. Perusahaan jasa pertambangan batu bara, PT Putra Perkasa Abadi (PPA) bertindak sebagai tuan rumah.
Hendra mengapresiasi PPA yang telah bersedia menjadi tuan rumah kegiatan TM dan workshop serta IFRC pada 21-29 Oktober 2024 di Balikpapan.
"Kami yakin dan percaya bahwa PPA dapat menjadi host dan menyelenggarakan event tahunan ini dengan lancar dan baik melalui perencanaan dan strategi matang yang sudah disiapkan jauh hari tentunya," kata.
Baca juga : PT Vale Jadi Contoh Perusahaan Tambang yang Mengutamakan Keberlanjutan dan Tanggung Jawab
"Pemerintah sangat mendukung kegiatan ini karena banyak memiliki manfaat, baik untuk pencegahan maupun kesiapsiagaan terhadap bencana, Sebab bencana tidak diharapkan, jadi itu lah kenapa kami sangat mendukung kegiatan ini karena banyak memiliki sisi positif," lanjutnya.
IFRC merupakan kompetensi bergengsi nasional pada bidang penyelamatan yang diikuti oleh 26 emergency response team (ERT) atau tim tanggap darurat perwakilan perusahaan tambang dari seluruh Indonesia.
Kegiatan ini dihadiri oleh Koordinator Keselamatan pertambangan Minerba Herlambang, Direktur Operasional PPA R Teguh Saptosubroto, Direktur SCM PPA Fathul Muin, Ketua Umum 21st IFRC Koko Prayitno, Ketua Pelaksana 21st IFRC Adri Thanada dan Ketua Perhimpunan Profesi Penyelamat di Bidang Pertambangan dan Energi Indonesia (Pertapindo) Sri Rahardjo.
Baca juga : Muhammadiyah Sebut Banyak Pertimbangan Terima Izin Tambang
Sementara itu, Teguh Saptosubroto mengatakan PPA sejak awal mempunyai komitmen yang besar terhadap keselamatan.
Untuk itu, PPA memiliki tim rescue yang mumpuni, bukan hanya untuk menjaga area kerja tapi juga selalu siap untuk membantu dalam tanggap darurat yang terjadi di Indonesia.
Dengan begitu, saat bencana terjadi, ERT PPA bisa dengan mandiri langsung memonitor dan mengatur rencana untuk segera berangkat ke lokasi bencana, tanpa menunggu perintah.
"Manajemen PPA juga memiliki kepedulian terhadap kemajuan tim rescue. Gedung GRN ini dibangun bukan hanya semata menjadi tempat penyelenggaraan IFRC, tapi gedung ini akan menjadi rumah para rescuer Indonesia, dan akan berusaha semaksimal mungkin agar penyelenggaraan IFRC nanti berjalan dengan aman dan lancar," kata Teguh.
Sebanyak 26 perusahaan dipastikan ikut berkompetisi pada ajang IFRC ke-21. Ada delapan cabang lomba yang dilombakan yakni, Structural Fire Fighting (SFF), Road Accident Rescue (RAR), Firefighter Competency Test (FCT), Firefighter Combat Challenge (FCC), Collapse Structure Search & Rescue (CSSR), High Angle Rescue Techique (HART), Confined Space Rescue (CSR) dan Underwater Rescue & Recovery Challenge (UWRRC). (Ant/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved