Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), mampu mencatatkan kinerja yang signifikan di Triwulan I 2016. Tercatat hingga Maret 2016, total penyaluran pinjaman mencapai Rp1,19 triliun, meningkat sebesar Rp1,16 triliun dibandingkan periode yang sama di tahun 2015, yang hanya mencapai Rp33,17 miliar.
SMF menerima mandat dari Pemerintah untuk membangun dan mengembangkan Pasar Pembiayaan Sekunder Perumahan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kesinambungan pembiayaan perumahan yang terjangkau oleh masyarakat. Pelaksanaan mandat ini dapat dilihat dari pertumbuhan aliran dana kumulatif yang telah disalurkan SMF dari pasar modal ke pasar pembiayaan primer perumahan.
Dari perkembangan kinerja SMF selama 5 tahun terakhir tampak pertumbuhan dari tahun ke tahun meningkat cukup signifikan, meskipun di tengah kondisi perekonomian yang volatile. Adapun total aliran dana kumulatif yang disalurkan sampai dengan Maret 2016, yaitu Rp21,44 triliun, atau mencapai 6,60 kali, dari modal disetor SMF.
Pendapatan SMF sampai dengan Maret 2016, mencapai Rp229,5 miliar, meningkat dibanding periode yang sama di tahun 2015, yang mencapai Rp221,9 miliar. Sedangkan untuk laba bersih sampai dengan Maret 2016, adalah Rp85 miliar, naik Rp14 miliar (19,72%) dibanding bulan yang sama di tahun lalu, yaitu Rp71 miliar.
Naiknya pendapatan tersebut berasal dari pinjaman refinancing yang disalurkan. Selanjutnya Penerbitan obligasi melalui Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) III, tahap IV tahun 2016 ini mencapai angka Rp630 miliar.
“Penerbitan surat utang ke 23 oleh SMF tersebut berperan dalam penyediaan likuiditas jangka panjang bagi penyalur KPR, untuk mendukung terealisasinya Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan oleh Pemerintah,” jelas Direktur Utama SMF Raharjo Adisusanto, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/4).
Pinjaman sebesar Rp1,19 triliun di triwulan I 2016, dialirkan melalui kerjasama refinancing KPR kepada dua bank yaitu Bank Tabungan Negara (BTN) sebesar Rp1 triliun, dan Bank Riau Kepri, Rp190 miliar. Bagi bank Riau Kepri, pinjaman tersebut merupakan pinjaman perdana yang dialirkan dari SMF.
Raharjo Adisusanto, dalam Konferensi Pers Kinerja Triwulan I 2016, mengatakan bahwa penyaluran dana melalui kerjasama refinancing ke penyalur KPR tersebut, digunakan untuk sektor pembiayaan KPR.
“Tujuannya adalah untuk meningkatkan akselerasi produksi KPR di Indonesia, dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kesinambungan pembiayaan perumahan, sehingga terjangkau oleh masyarakat luas,” katanya.
Saat ini SMF tengah melakukan upaya pengembangan instrumen yaitu Efek Beragun Aset Syariah berbentuk Surat Partisipasi (EBAS-SP). Hal tersebut merupakan bagian dari amanat pemerintah yang untuk pelaksanaanya telah diterbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 20/POJK.04/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan EBA Syariah.
“Penerbitan produk EBAS-SP, diharapkan dapat mengoptimalkan potensi pasar modal syariah di Indonesia. Dalam menggawangi upaya tersebut, kami telah menjalin kerjasama dengan Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) pada tanggal 3 Maret, untuk melakukan sosialisasi dan kajian pengembangan pembiayaan berbasis syariah, melalui seminar bertajuk Pembiayaan Properti dan Investasi Syariah untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia”, ucap Raharjo.
Terkait pengembangan EBAS-SP tersebut, Raharjo menambahkan bahwa masih dibutuhkan dukungan dari semua pihak, baik perbankan maupun regulator agar penerbitan EBAS-SP dapat segera terealisasi.
“EBA Syariah SP ini akan menjadi instrumen diversifikasi untuk memperoleh kembali dana yang telah disalurkannya dalam bentuk KPR Syariah tanpa perlu menunggu tagihan KPR yang dimilikinya jatuh tempo. Selanjutnya sumber pendanaan KPR Syariah yang disekuritisasi akan digantikan dengan dana investor pasar modal yang berjangka panjang sehingga akan mengurangi kesenjangan jangka waktu (maturity mismatch) serta membantu memitigasi risiko pembiayaan bagi bank syariah,” jelasnya.(OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved