Presiden Minta Harga Turun Jelang Lebaran

PRESIDEN Joko Widodo atau yang biasa disapa Jokowi meminta harga pangan pada periode Idul Fitri 2016 diturunkan. Ia berharap Lebaran kali ini bisa memberi cerita berbeda jika dibandingkan dengan periode sebelumnya yang selalu identik dengan naiknya harga pangan.

Presiden mengatakan ada dua hal yang harus diperhatikan untuk menyambut periode Ramadan dan Idul Fitri, yaitu ketersediaan dan kestabilan harga bahan pokok serta persiapan sarana dan prasarana transportasi untuk arus mudik.

Khusus masalah ketersediaan bahan-bahan pokok, Presiden meminta kestabilan harga dalam musim Lebaran kali ini dapat dijaga.

"Harga beras, daging, dan minyak goreng betul-betul menjadi perhatian yang utama. Jadi hal-hal yang sudah dari tahun ke tahun setiap akan Lebaran naik. Tahun ini coba kita jungkir balikkan menjadi harganya turun. Ini yang jadi target kita," kata Presiden ketika membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin.

Jokowi menyoroti beberapa jenis pangan, di antaranya beras. Menurutnya, periode Lebaran sekarang bertepatan dengan panen raya sehingga memungkinkan pengendalian harga beras. Untuk harga daging sapi, Jokowi menginginkan harganya tidak boleh melewati Rp80 ribu per kg. "Masalah daging sapi jangan sampai seperti tahun lalu atau seperti saat ini," tegasnya.

Terkait dengan persiapan sarana dan prasarana transportasi arus mudik, Presiden menaruh perhatian terhadap ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan sarana transportasi.

"Kita harapkan tahun ini kemacetan di jalur-jalur mudik yang sudah menjadi masalah klasik itu sudah kita kurangi, syukur kita hilangkan," ujar Presiden.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengakui Presiden Jokowi mengancam mencopot menteri yang mempersulit perizinan yang mengakibatkan naiknya harga pangan.

"Bagi birokrasi di kementerian yang mempersulit perizinan, Presiden memerintahkan untuk diganti dan dicopot," tandasnya. Pernyataan Presiden, kata Pramono, ialah pesan bagi pihak yang ingin bermain-main dengan ketersediaan pangan masyarakat, khususnya menjelang Idul Fitri.

Aplikasi sensor
Untuk mengurangi kemacetan akibat antrean di gerbang tol, Presiden memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membuat sistem pembayaran tol dengan aplikasi sensor.

"Saya kira di negara-negara yang lain sekarang sudah enggak ada yang namanya gerbang tol. Semuanya dengan aplikasi sensorik yang langsung dihubungkan dengan akun di bank. Saya kira model-model seperti itu yang harus kita lakukan.

"Sementara itu, PT KAI Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya mulai membuka pendaftaran angkutan motor gratis bagi pemudik Lebaran 2016. Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Supraptodi, di Surabaya, kemarin, mengatakan Kementerian Perhubungan telah menetapkan masa angkutan kereta api Lebaran 2016 pada 24 Juni hingga 17 Juli.

Pemudik yang hendak mendaftarkan kendaraan, lanjut dia, diberi waktu mulai Kamis (21/4) hingga H-8 sebelum keberangkatan. Anak usaha PT Jasa Marga Tbk, PT Trans Marga Jateng (TMJ), menargetkan ruas Tol Bawen-Salatiga seksi 3 bisa dilalui pemudik secara fungsional pada Lebaran tahun ini.

"Target kami pada akhir April kemajuan konstruksi sudah 60% sehingga secara fungsional bisa digunakan pemudik secara gratis satu arah," kata Direktur Teknik dan Operasi PT Trans Marga Jateng Arie Irianto di Semarang, kemarin.

Ia menjelaskan saat pembangunan konstruksi mencapai 60%, sudah bisa dilalui kendaraan kecil dengan kecepatan 20-30 km per jam," kata dia. (FL/LD/Dro/Ant/N-1)