Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMANFAATAN energi terbarukan melalui sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Atap semakin diminati, hal ini terlihat dari banyaknya pelaku industri yang mulai sadar akan pentingnya penggunaan energi yang ramah lingkungan dalam kegiatan operasional perusahaannya.
Seperti belum lama ini perusahaan yang bergerak dalam produksi baja lapis aluminium seng (galvalume), PT Saranacentral Bajatama Tbk (SCB) resmikan instalasi PLTS Atap di pabriknya yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat.
Sebanyak 2160 panel surya yang terpasang di pabrik tersebut mampu menggantikan penggunaan listrik sebesar 1.065.506 kWh dan menekan produksi CO2 sebesar 995.183 kg setiap tahunnya.
Hal ini semakin mempertegas komitmen PT Saranacentral Bajatama Tbk dalam menerapkan praktik bisnis yang berkelanjutan dan berorientasi terhadap efisiensi sumber daya.
Handaja Susanto, Presiden Direktur PT Saranacentral Bajatama Tbk mengatakan, “Seperti yang kita ketahui bahwa proses produksi baja memerlukan sumber energi yang besar, sehingga kami perlu terus menerus melakukan efisiensi pemakaian energi. “
“Salah satu solusinya adalah menggunakan PLTS Atap sebagai sumber energi alternatif yang lebih murah dibandingkan sumber energi berbahan baku fosil serta mudah dipasang dan dirawat, juga tidak mengganggu kegiatan operasional kami,” kata Handaja pada keterangan pers, Sabtu (14/8).
Selain SCB yang telah mengaplikasikan energi baru terbarukan dalam kegiatan operasionalnya, pelaku industri lainnya yakni PT Bina Niaga Multiusaha (BNM) sebagai perusahaan yang bergerak pada produksi dan pengelola stainless steel juga telah melakukan instalasi panel surya di atap pabriknya yang berlokasi di kawasan industri Jababeka, Bekasi.
Dengan melakukan instalasi PLTS Atap, kegiatan produksi yang dilakukan BNM juga disuplai listrik dari 784 panel surya yang terpasang sehingga mampu menghasilkan energi bersih sebesar 452.417 kWh dan mengurangi emisi karbon sebesar 422.557 kg setiap tahun.
Jumlah karbon tersebut setara dengan penggunaan 117.968 liter bensin dan perlu menanam 5.302 pohon selama 10 tahun untuk mengurangi karbon tersebut.
Dwi Wahyu Jatmika, Direktur PT Bina Niaga Multiusaha menambahkan, “Instalasi PLTS Atap ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab kami dalam menerapkan kegiatan operasional yang ramah lingkungan.
“Karena inginmendukung upaya kita bersama dalam mengurangi dampak terhadap perubahan iklim dunia. Kami yakin menggunakan energi matahari melalui pemasangan PLTS Atap merupakan langkah yang tepat bagi pelaku industri,” ucap Dwi.
Selain biaya pemakaian yang lebih rendah dari biaya energi berbahan baku fosil, tingginya minat pelaku industri terhadap penggunaan PLTS Atap juga didorong oleh teknologinya yang relatif mudah diimplementasikan.
Partisipasi industri dalam pemanfaatan PLTS Atap juga akan membantu pemerintah dalam pencapaian target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2025.
Eka Himawan, Presiden Direktur PT Xurya Daya Indonesia menambahkan, “Kami sangat mengapresiasi langkah nyata yang diambil oleh PT Saranacentral Bajatama dan PT Bina Niaga Multiusaha untuk mendukung pelestarian lingkungan, dan kami bangga menjadi mitra dalam pemasangan, pengoperasian dan perawatan PLTS Atap di kedua perusahaan ini.”
“Kami terus mendukung upaya seluruh pelaku industri untuk menggunakan energi baru dan terbarukan dengan menyediakan skema sewa tanpa biaya investasi untuk pemasangan, pengoperasian dan perawatan PLTS Atap,” tutur Eka. (RO/OL-09)
KOREA Selatan memiliki persoalan pada negara yang cukup serius yaitu mengenai jumlah populasi warganya. Jumlah penduduk Korsel mengalami penyusutan tajam akibat menurunnya angka kelahiran
Kemenperin mengungkapkan bahwa indeks kepercayaan industri (IKI) pada Juli 2024 berada di angka 52,4. Hal tersebut menandakan IKI pada Juli 2024 ini melambat sebesar 0,10 poin
BPP HIPMI Banom Womenpreneur menggelar konferensi pertamanya yang berfokus pada hilirisasi industri sebagai langkah menuju Indonesia Emas
JURU Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh positif dengan pertumbuhan di triwulan I 2024 mencapai 5,11 persen
Situasi perekonomian dalam negeri masih terancam krisis perlu diperhatikan. Industri dalam negeri saat ini dalam kondisi yang tidak baik-baik saja, seperti penutupan pabrik
INDONESIA memiliki potensi geotermal terbesar di dunia, diperkirakan mencapai 24 gigawatt (GW). Namun hanya sekitar 10% dari kapasitas yang saat ini dimanfaatkan.
PLN akan mengembangkan panel Surya di lahan, atap, maupun kolam milik SIG dengan kapasitas hingga 572 megaWatt peak (MWp).
FKS Group menginisiasi pemasangan panel surya dengan total kapasitas 10 megawatt sebagai sumber energi terbarukan
Berikut cara untuk mewujudkan rumah ramah lingkungan
Program ekopesantren antara lain penanaman pohon, sosialisasi lingkungan hidup, pemasangan solar panel, untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan Islam dan budaya sadar lingkungan.
Masyarakat Desa Pambotanjara, Kecamatan Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT biasanya harus merogoh kocek hingga Rp500 ribu untuk 5.000 liter air.
Setelah sukses di 2023 kemarin, GEM Indonesia kembali menghadirkan Solartech Indonesia, Smart Home+IoT, dan INALIGHT dengan menghadirkan perusahaan-perusahaan terkemuka global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved