Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat potensi total penggalangan dana di pasar modal sepanjang semester II 2021 masih relatif menjanjikan. Tecermin dari aktivitas efek yang akan dicatatkan di bursa, khususnya saham, obligasi dan sukuk.
"Jumlah penggalangan dana berdasarkan perhitungan pipeline sampai 30 Juli 2021 untuk saham, obligasi dan sukuk, diperkirakan sebesar Rp34,4 triliun," papar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, Rabu (4/8).
Pada pipeline saham, lanjut dia, ada 25 perusahaan yang berencana mencatatkan saham di bursa. Adapun perkiraan dana yang diperoleh sebesar Rp5,5 triliun. Sedangkan dari pipeline obligasi dan sukuk, ada 23 perusahaan dengan perkiraan dana yang dihimpun Rp28,9 triliun.
Baca juga: Sri Mulyani Yakin Momentum Pemulihan Ekonomi RI Masih Kuat
Dengan masih adanya waktu sekitar lima bulan lagi sampai akhir 2021, potensi penghimpunan dana diperkirakan melebihi Rp34,4 triliun. Menyoroti porsinya, penggalangan dana saham, obligasi dan sukuk di bursa masih lebih besar pada IPO. Serta, didominasi pencatatan obligasi dan sukuk.
Hingga 30 Juli 2021, obligasi dan sukuk yang diterbitkan korporasi dan tercatat di bursa berjumlah 51 emisi. Dalam hal ini, dengan total emisi sebesar Rp54 triliun dan diterbitkan oleh 37 perusahaan.
Lalu, ada 27 perusahaan yang telah mencatatkan saham di bursa, dengan total dana dihimpun sebesar Rp7,7 triliun. Sehingga, total dana yang sudah terhimpun oleh perusahaan yang mencatatkan saham, obligasi dan sukuk mencapai Rp61,7 triliun.
Selain IPO, penggalangan dana lainnya dapat dilakukan melalui right issue oleh Perusahaan Tercatat. Hingga 30 Juli 2021, sudah ada 16 Perusahaan Tercatat yang melakukan right issue, dengan dana yang berhasil dihimpun sekitar Rp35,7 triliun.
Baca juga: Harapan Covid-19 Mulai Terkendali, Bursa Global Topang IHSG Menguat
Di samping IPO dan right issue oleh korporasi, terdapat pula pencatatan Surat Berharga Negara (SBN) di bursa. Sampai 30 Juli 2021,ada 32 seri baru (new listing) SBN yang dicatatkan di bursa. Terdiri dari pencatatan Surat Utang Negara (SUN) dan Sukuk Berharga Syariah Negara (SBSN).
Adapun jumlah SBN yang sudah dicatatkan di bursa mencapai Rp125 triliun. Beberapa di antaranya, Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan Surat Perbendaharaan Negara Syariah (SPNS) yang telah jatuh tempo.
Hal umum yang melatarbelakangi calon emiten mengejar momen IPO pada semester II 2021, yakni pemulihan ekonomi dan pertumbuhan yang terus berlanjut. Ini diharapkan dapat memberikan iklim positif bagi ekosistem pasar modal Indonesia.(OL-11)
IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85% ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41% ke posisi 883,75.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
Sejumlah perusahaan sudah memiliki syarat yang cukup untuk terjun ke bursa, baik dari sisi keuangan maupun tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).
Selama masa penawaran umum pada 3-6 Juni 2024, total permintaan yang masuk mencapai 25,54 miliar lembar Saham atau senilai Rp2,8 triliun, jauh di atas yang ditawarkan 620 juta lembar saham
Skema full periodic call auction (FCA) dianggap rugikan para investor saham ritel
HINGGA April 2024, BEI mengumumkan daftar 41 emiten yang berisiko dihapus pencatatannya dari bursa saham. BEI melaporkan bahwa 41 emiten tersebut telah disuspensi lebih dari 6 bulan.
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2023 menunjukkan bahwa angka anak tidak sekolah meningkat seiring bertambahnya usia.
JURU Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh positif dengan pertumbuhan di triwulan I 2024 mencapai 5,11 persen
Peran pemerintah daerah sangat krusial untuk mendukung pencapaian Indonesia menjadi negara maju. Optimalisasi peranan daerah dapat mempercepat Indonesia keluar dari middle income trap.
Iwan mengatakan penentuan kebijakan terkait IHT harus dirumuskan secara matang. Harus ada pertimabngan dampaknya bagi kemampuan industri dalam menyerap tenaga kerja.
YULIOT Tanjung resmi diangkat menjadi Wakil Menteri Investasi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)
EKONOM Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menilai presiden terpilih Prabowo Subianto akan dihadapkan pada empat hal krusial ketika mulai menjadi Kepala Negara nantinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved