33 SPBU di Jabodetabek Sedia Dexlite

PERTAMINA kembali meluncurkan varian bahan bakar ramah lingkungan dengan harga terjangkau sebagai ganti biosolar. Varian tersebut dinamai dexlite dan sudah dipasarkan pada 33 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta dan sekitarnya.

"Mari kita edukasi secara bertahap masyarakat supaya mereka pindah. Kami berharap dexlite ini bisa seperti pertalite, sehingga masyarakat tidak lagi liat harga per liter, tapi per kilometer," jelas Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang dalam peluncuran Dexlite di SPBU Lenteng Agung, Jumat (15/4).

Ahmad mengklaim BBM dengan kandungan centane 51 ini lebih irit ketimbang solar yang kadar centanenya hanya 48. Meski begitu, centane dipasarkan hanya selisih sedikit dari harga solar, yakni Rp6.750. "Harusnya harganya Rp7100, tapi bisa dijual segitu. Kalau famenya tidak dihitung kategori industri, kami bahkan bisa jual Rp6100. Sedang diajukan itu," urai Ahmad,

Dexlite diuraikan Ahmad memiliki kandungan sulfur 1200 ppm. Spek ini diharapkan bisa mereduksi keluhan pemakaian solar untuk mesin diesel.

Dexlite baru dapat dicoba masyarakat Jadebotabek. "Mei kita luncurkan di seluruh Jawa. Juni kita lepaskan ke Sumut dan Kalimantan," jelas Ahmad.

Edukasi Pengendara Karoseri

Pakar otomotif Tri Yuswidjajanto mengatakan dexlite merupakan kesempatan bagi industri mobil diesel untuk berkembang. Meski sejauh ini mesin diesel lebih diminati industri karoseri.

"Dengan perbedaan cetane 3 angka dari 48 ke 51, suara mesinnya akan reda, lebih hemat 9%. Ini juga sebuah kesempatan untuk industri," jelas pria yang akrab disapa Yus itu.

Yus juga berpendapat jika biaya produksinya bisa diefisienkan sehingga menekan harga pasar menjadi Rp6100, bukan tidak mungkin solar akan tergeser. Hal ini merupakan sesuatu yang lumrah mengingat kandungan solar sudah tidak sesuai dengan standar internasional.

Ahmad menjelaskan pihaknya ajan melakukan tes drive dengan organda untuk meyakinkan para pengendara untuk beralih. (X-11)