Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEMENTERIAN Keuangan mencatat defisit anggaran pada akhir Maret 2021 sebesar 0,82% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), atau senilai Rp144,2 triliun terhadap APBN 2021.
Defisit itu terjadi dari realisasi pendapatan negara yang tercatat Rp378,8 triliun, atau lebih rendah dari belanja negara, yakni Rp523 triliun.
“Defisitnya 0,82% dari PDB. Kalau dibandingkan bulan lalu sekitar 0,6% dari PDB. Ini semua dalam koridor yang bisa kita kontrol dan akan kita pantau terus," ujar Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/4).
"Sedangkan SiLPA Rp178,8 triliun, menunjukkan lebih rendah dari bulan lalu. Namun kecukupan kas sangat-sangat aman,” imbuhnya.
Baca juga: 2023, Defisit Anggaran Masih Sulit Kembali pada Level 3%
Lebih lanjut, dia merinci realisasi pendapatan negara berasal dari penerimaan pajak sebesar Rp228,1 triliun, atau 18,6% dari target APBN 2021, yakni Rp1.229,6 triliun. Lalu, penerimaan kepabeanan dan cukai tercatat Rp62,3 triliun, atau 29% terhadap target Rp215 triliun.
Sedangkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tercatat Rp88,1 triliun, atau 29,5% dari target APBN sebesar Rp298,2 triliun. Kemudian, pendapatan yang berasal dari hibah tercatat Rp0,3 triliun, atau 31,4% dari target Rp0,9 triliun.
“Pendapatan negara terkumpul Rp378,8 triliun. Ini 0,6% lebih tinggi dari realisasi 31 Maret 2020. Sekali lagi, konteksnya Maret tahun lalu sudah ada covid-19. Namun, Januari-Ferbruari kita masih bekerja seperti biasa, tapi Maret sudah ada PSBB. Pendapatan tahun ini tumbuh 0,6%,” jelas Suahasil.
Baca juga: Menkeu Sayangkan Belanja Pemda yang Lamban
Untuk realisasi belanja negara tercatat Rp523 triliun, atau 19% dari alokasi APBN sebesar Rp2.750 triliun. Itu berasal dari realisasi belanja pemerintah pusat yang tercatat Rp350,1 triliun, atau 17,9% dari pagu sebesar Rp1.954,5 triliun.
“Belanja negara ini lebih tinggi 15,6% dari tahun lalu sebesar Rp452,4 triliun. Komponennya dalam bentuk bansos, operasional, barang dan belanja K/L. Secara keseluruhan, belanja K/L sudah Rp201,6 triliun, atau 41,2% lebih tinggi dari 31 Maret 2020. Belanja non-K/L, termasuk subsidi dan lainnya, sudah Rp148 triliun atau lebih tinggi 9,9% dari tahun lalu,” terangnya.
Adapun Transfer Dana ke Daerah dan Dana Desa (TKKD) mencapai Rp173 triliun, atau 21,7% dari pagu sebesar Rp795,5 triliun. “Dibandingkan tahun lalu, sudah tertransfer Rp174,5 triliun. Memang flat, lebih kecil 0,9%. Ini masalah geser hari, tanggal transfer. Dana Desa dilakukan percepatan, sehingga sudah ditransfer Rp10,6 triliun, dibanding tahun lalu Rp7,2 triliun,” tutup Suahasil.(OL-11)
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2023 menunjukkan bahwa angka anak tidak sekolah meningkat seiring bertambahnya usia.
JURU Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh positif dengan pertumbuhan di triwulan I 2024 mencapai 5,11 persen
Peran pemerintah daerah sangat krusial untuk mendukung pencapaian Indonesia menjadi negara maju. Optimalisasi peranan daerah dapat mempercepat Indonesia keluar dari middle income trap.
Iwan mengatakan penentuan kebijakan terkait IHT harus dirumuskan secara matang. Harus ada pertimabngan dampaknya bagi kemampuan industri dalam menyerap tenaga kerja.
YULIOT Tanjung resmi diangkat menjadi Wakil Menteri Investasi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)
EKONOM Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menilai presiden terpilih Prabowo Subianto akan dihadapkan pada empat hal krusial ketika mulai menjadi Kepala Negara nantinya.
Alangkah baiknya jika pengaturan pembelian BBM subsidi juga dilaksanakan segera sehingga volume BBM subsidi bisa berkurang dan masyarakat dari kalangan mampu akan membeli BBM nonsubsidi.
pemerintah harus segera menambah kuota Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi dari Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk 2024.
PRESIDEN Joko Widodo melalui Kementerian Kesehatan memberikan lampu hijau kepada Kementerian Keuangan untuk mengenakan cukai atas pangan olahan, termasuk pangan olahan cepat saji.
Program makan bergizi gratis yang diusung Presiden terpilih Prabowo Subianto masuk dalam pos belanja kesehatan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
PEMERINTAH diminta untuk memikirkan kembali wacana penaikan gaji ASN di tahun depan. Pasalnya itu akan menjadi beban tambahan bagi APBN yang sudah berada dalam kondisi berat.
WACANA penaikan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) di tahun depan dinilai menambah kompleksitas pengelolaan APBN. Karena itu kenaikannya diharap tidak lebih dari 8%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved