Mandiri Realisasikan 28% Target KUR

PT Bank Mandiri Tbk menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp3,659 triliun pada triwulan I 2016 kepada 78.678 debitur baru atau sekitar 28% dari target penyaluran tahun ini.

"Realisasi penyaluran KUR itu merupakan komitmen perseroan dalam membangun ekonomi kerakyatan," kata Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas dalam siaran pers di Jakarta, Minggu (10/4).

Nilai KUR sebesar Rp2,751 triliun diteruskan ke sektor ritel, sementara KUR Rp908 miliar disalurkan kepada sektor mikro.

Target penyaluran KUR tahun ini mencapai Rp13 triliun, dengan Rp6,5 triliun untuk KUR ritel, Rp6 triliun untuk KUR mikro, serta Rp500 miliar untuk KUR tenaga kerja Indonesia (TKI).

Secara sektor, 75% dari penyaluran KUR Bank Mandiri masih didominasi sektor perdagangan, lalu diikuti sektor jasa dan sektor perikanan.

"Secara regional, penyaluran KUR terbesar dilakukan di Provinsi Jawa Tengah, yakni kepada 5.431 debitur senilai Rp424,7 miliar," paparnya.

Sementara itu, di Brebes, Jawa Tengah, kemarin, Bank Mandiri membantu proses sertifikasi lahan agunan milik 12 debitur usaha mikro dari total potensi 321 debitur di kabupaten setempat.

Lahan yang disertifikasi merupakan tanah pertanian dan perkebunan.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan dukungan tersebut merupakan implementasi kerja sama pihaknya dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional sejak awal tahun ini.

"Aset yang telah memperoleh sertifikat tentu akan memiliki valuasi lebih baik sehingga dapat dikapitalisasi pada kemudian hari dapat memenuhi kebutuhan pembiayaan dalam pengembangan usaha," tutur Kartika di sela acara Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat di Brebes, kemarin.

Kartika menambahkan, pihak mereka terus mendukung pengembangan pelaku usaha mikro di daerah.

Langkah itu, misalnya, direalisasikan dengan penyaluran kredit mikro yang telah mencapai Rp138 miliar di Kabupaten Brebes kepada 3.343 debitur hingga Maret 2016.

Sementara itu, penyaluran KUR di Brebes tercatat sebesar Rp7,357 miliar kepada 176 debitur yang kebanyakan berasal dari sektor perdagangan dan jasa.(Fat/Ant/E-2)