PT Timah Dorong Diversifikasi Usaha

PT Timah (persero) Tbk akan memfokuskan produksi tin solder dan tin chemical pada tahun ini, sembari melakukan diversifikasi usaha lewat anak usaha bidang properti, layanan kesehatan, dan agrobisnis.

Berpegang pada Peraturan Menteri Perdagangan No 33/2015 soal pengaturan kembali tata niaga komoditas lo­gam timah, PT Timah terus melakukan berbagai perbaikan. Aturan itu telah mendorong harga komoditas logam timah dunia pada triwulan I 2016 naik dari harga US$13.000/Mt menjadi US$17.625/Mt.

"Memang potensi harga naik, tapi produksi bijih tetap kami batasi sebesar 30 ribu ton Sn untuk menjaga keberlanjutan bisnis perusahaan karena cadangan timah di darat terus menipis," ujar Head of Corporate Secretary PT Timah Tbk Agung Nugroho seusai RUPST di Jakarta, kemarin.

Produksi logam 2016 akan dipatok 31.200 metrik ton dan penjualan logam ditargetkan 31 ribu metrik ton yang mampu menghasilkan pembukuan pendapatan Rp9,21 triliun.

Di sisi lain, Diretur Perencanaan dan Pengembangan PT Timah Tbk Purwijayanto mengatakan salah satu diversifikasi usaha perseroan ialah pengembangan mineral ikutan timah saat ini yang sedang diteliti untuk diolah menjadi RE(OH)3 dan torium.

"Perseroan akan membangun pabrik itu di 2017 dengan kapasitas 500 ton per tahun."

Pada penghiliran produk, anak usaha perseroan, PT Timah Industri, terus mempercepat produksi. Seperti pabrik tin solder yang telah beroperasi sejak September 2015 dengan kapasitas 2.000 ton dan sudah menjual 7,2 ton. "Target penjualan tin solder kita sebanyak 2.200 ton," ujarnya.

Menurut Purwijayanto, untuk anak perusahaan yang berbasis kompetensi, yaitu PT Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT), menganggarkan belanja modal Rp105 miliar untuk 2016. Sebagian besar belanja modal digunakan untuk membiayai pembangunan dan perawatan gedung rumah sakit dan peralatan medis.

Ia menambahkan, bisnis dockyard perkapalan yang dimulai sejak 2016 sudah memperbesar galangan di Pangkal­pinang maupun Sungailiat 2 unit ukur­an 20x110 m dan 30x110 m. Pengembangan usaha terakhir ialah bisnis properti.

Sementara itu, RUPS menetapkan Riza Pahlevi Tabrani sebagai Direksi Utama PT Timah Tbk mengantikan Sukrisno. RUPS juga menyepakati pembagian dividen 30% atau mencapai Rp30,47 miliar sebagai dividen tunai atau Rp4,092 per lembar saham. (Ire/RF/E-3)