Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PAKAR Ekonomi Pertanian Universitas Lampung (Unila) Bustanul Arifin mengungkapkan, potensi kelangkaan pupuk subsidi bakal terjadi kedepannya.
Menurutnya, hal ini didasari atas perhitungan soal anggaran subsidi pupuk pemerintah sebesar Rp 25,3 triliun untuk 8,2 juta ton. Namun, alokasi pupuk bersubsidi ditambah menjadi 8,9 juta ton.
"Potensi kelangkaan bakal terjadi. Kemudian juga alasannya karena perbedaan dari harga baru pupuk subsidi dengan non subsidi," ucap Bustanul dalam webinar 'Dialektika Media Indonesia : Evaluasi Subsidi Pupuk, Tunai Jadi Solusi?' secara virtual, Rabu (10/2).
Dalam paparanya terlihat perbedaan harga yang dipatok pemerintah, misalnya pupuk jenis urea yang disubsidi sebesar Rp2.250, sedangkan pupuk yang non subsidi mencapai Rp5.500 hingga Rp6.000. Lalu, harga pupuk NPK yang disubsidi senilai Rp2.300 dan yang non subsidi sebesar Rp7.500 hingga Rp8.000.
Adanya perbedaan itu dianggap menyulitkan petani yang dikatakan Bustanul, permintaan pupuk non subsidi terus meningkat, seiring dengan peningkatan luas areal perkebunan khususnya kelapa sawit yang juga terus bertambah.
Baca juga : SIG Berpartisipasi Aktif Dukung Program Plasma BUMN
Masalah lainnya yang disoroti Bustanul ialah, sebanyak 42% petani Indonesia tidak menjadi anggota kelompok tani, sehingga dianggap sulit untuk verifikasi kebutuhan dan alokasi subsidi pupuk.
Sementara itu, Wakil Sekjen Kontak Tani Nelayan Indonesia (KTNA) Zulharman juga mengungkapkan, ada permasalahan pada kartu tani dan penggunaan data elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).
Dia mengatakan, 60% petani di Indonesia hidup digaris kemiskinan dan memiliki pendidikan rata-rata di bawah Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Mereka megang handphone saja enggak. Bagaimana mau mendaftarkan e-RDKK itu. Ini yang belum dijangkau. Lalu masalah portal di Kartu Tani juga seharusnya dibuka setiap saja agar memudahkan petani dalam mendaftar," pungkasnya. (OL-7)
Menyikapi tingginya harga cabai rawit merah di tingkat konsumen, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional bersama Kementerian Pertanian menggelar aksi stabilitas pasokan harga pangan.
PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Limau Field berkomitmen mendukung inisiatif-inisiatif kreatif yang lahir dari warga yang juga para pelaku UMKM di sekitar perusahaan.
Diketahui, cuaca panas terjadi di Padang sejak dua pekan belakangan ini. Seluas 4.200 hektare lahan pertanian di Padang terancam kekeringan.
RAUT wajah rasa kekecewaan bercampur murung sulit disembunyikan oleh ribuan petani bawang merah di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
Petani di daerah tersebut berharap ada perhatian dan solusi dari pemerintah untuk mengatasi kekurangan air untuk lahan persawahan agar panen tetap berkelanjutan.
Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) terus berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas petani kelapa sawit di seluruh Indonesia.
Penyaluran pupuk bersubsidi akan tetap dilakukan meski kontrak pertama senilai Rp26,7 triliun akan habis pada Juli 2024.
PEMERINTAH saat ini terus berupaya memperbaiki beberapa prinsip pelaksanaan subsidi pupuk. Dari yang semula hanya berbicara penerima manfaat, skema-skema subsidi,
PEMERINTAH saat ini terus bekerja secara intensif untuk membahas bagaimana meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari pupuk bersubsidi.
Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin mengkritisi rendahnya serapan pupuk subsidi yang baru mencapai 32,6% dari total alokasi 9,55 juta ton.
Aplikasi digital I-Pubers memudahkan petani dalam menebus pupuk bersubsidi, karena cukup dengan membawa KTP asli ke kios.
Kementan pastikan distribusi pupuk subsidi tepat sasaran
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved