Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
KOORDINATOR Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah mengatakan, diversifikasi pangan menjadi kunci penting untuk menghadapi ancaman perubahan iklim. Itu dapat dilakukan dengan membudidayakan pangan lokal yang saat ini tampak diabaikan.
"Pangan lokal di tiap wilayah Indonesia itu harusnya dipandang sebagai kekuatan. Uniknya Indonesia, ragam pangan itu terbentang dari Timur ke Barat. Andaikan dalam jangka panjang itu dijadikan kekuatan, saya rasa kita tidak akan khawatir kalau pangan pokok seperti beras akan kurang karena terdampak perubahan iklim," ujarnya saat dihubungi, Sabtu (23/1).
Penguatan pangan lokal yang akan mendorong diversifikasi pangan, kata Said, akan membuat sektor pangan nasional berdaya tahan. Itu pula akan mengikis sentralisasi pangan nasional yang saat ini terkonsentrasi hanya di Pulau Jawa.
Padahal wilayah Jawa acap kali rentan mengalami musibah banjir. Bila perubahan iklim terjadi, maka curah hujan yang tidak menentu diperkirakan akan menjadi momok bagi sentra pangan nasional.
Said menambahkan, pemerintah perlu memberi pendampingan dan penyuluhan kepada petani untuk memperkuat modal ketahanan pangan.
"Kita punya sumber daya alam yang luar biasa, tapi kan ini berkaitan dengan knowledge para petani dan saya rasa ini perlu pendampingan dari pemerintah," jelasnya.
Baca juga : Produk UMKM Ingin Diekspor, Teten : Daya Saing Produk Ditingkatkan
"Sekarang ini ada kecenderungan untuk menyamakan di semua daerah, di Jawa tanam padi, tempat lainnya ikut tanam padi, ketika Jawa tanam jagung yang lain ikut, menurut saya itu berisiko," sambung Said.
Dihubungi terpisah peneliti center of food, energy and SDG's dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Rusli Abdullah menyatakan, food estate yang dicanangkan pemerintah dapat menanggulangi ancaman perubahan iklim bila berjalan dengan efektif.
"Food estate saya rasa bisa menanggulangi ancaman perubahan iklim bila itu berjalan efektif. Perlu juga dipikirkan agar food estate itu tidak saja fokus pada beras," tuturnya.
Food estate, imbuh Rusli, perlu juga untuk berfokus pada produksi pangan pokok lain selain beras. Hal itu dinilai dapat pula mendorong diversifikasi pangan nasional yang diciptakan pemerintah Indonesia.
Bila itu dilakukan, ketergantungan impor pangan pokok dapat berkurang dan mendorong peningkatan produksi dalam negeri.
Selain itu perlu dilakukan industrialisasi pertanian. Rusli bilang, hasil pertanian perlu diolah agar dapat berdaya tahan lama dan bernilai tambah.
"Contoh, kalau beras dia bisa disimpan di gudang yang memiliki daya tahan pada perubahan cuaca ekstrem," pungkasnya. (OL-7)
Berkat sumbangannya pada Pembangunan Nasional tersebut, Presiden Jokowi dianugerahi penghargaan sebagai Bapak Konstruksi Indonesia. Presiden mengatakan sejak awal kepemimpinannya
Persoalan pangan adalah isu global yang harus ditangani serius.
Pada Juli 2024, perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nasional secara tahun ke tahun atau year on year (yoy) mencapai 2,99% terhadap IHPB Juli 2023.
RMA Indonesia merupakan satu-satunya distributor resmi Mahindra Tractor di Tanah Air. Sementara, Mahindra FES adalah produsen traktor terbesar di dunia berdasarkan volume.
PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Limau Field berkomitmen mendukung inisiatif-inisiatif kreatif yang lahir dari warga yang juga para pelaku UMKM di sekitar perusahaan.
Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Kemuning, berkomitmen untuk terus memajukan masyarakat terutama perempuan setempat.
Dalam gelaran ini juga dipamerkan hewan sumber daya genetik asli Jawa Barat yaitu Domba Garut, Sapi Pasundan, dan Ayam Sentul.
WAKIL Menteri Investasi Yuliot Tanjung mengungkapkan rencana pemerintah untuk memberikan fasilitas impor bagi perusahaan pertanian.
Kebutuhan beras masyarakat Kabupaten Cianjur selalu terpenuhi setiap tahun
PEMERINTAH saat ini terus bekerja secara intensif untuk membahas bagaimana meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari pupuk bersubsidi.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) berkomitmen terus membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pangan lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved