Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
LEMBAGA Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan tetap menahan suku bunga kebijakan BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) pada level 3,75%, dalam rapat dewan gubernur BI pada Kamis (21/1).
Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky menyampaikan, langkah BI itu mengacu pada masih banyaknya ketidakpastian yang ada. Misalnya dari sisi neraca transaksi berjalan, perdagangan luar negeri Indonesia menunjukkan tanda yang cukup baik. Di sisi lain, perkembangan kondisi kesehatan publik yang suram masih terus terjadi.
"Kasus harian covid-19 tertinggi dari sebelumnya mendorong pemerintah untuk kembali menerapkan tindakan pembatasan sosial sebagai akibat dari kelebihan kapasitas fasilitas kesehatan publik," ujarnya, Rabu (20/1).
Selanjutnya, eskalasi dalam sektor keuangan dan sektor riil yang masih belum ada kejelasan karena sangat bergantung pada situasi pandemi yang sedang berlangsung.
"Kami berpandangan bahwa BI harus menahan suku bunga acuan pada 3,75% bulan ini, dengan tetap menjaga kebijakan makroprudensial untuk mengelola stabilitas sektor keuangan," kata Riefky.
Sepanjang tahun 2020, permintaan agregat dan daya beli masyarakat yang sangat lemah merupakan fenomena yang cukup global akibat pandemi covid-19. Hal itu menyebabkan guncangan yang sangat besar di hampir semua negara di dunia.
Meski demikian, positifnya neraca pembayaran Indonesia, hasil pemilu AS, dan peluncuran vaksin pada pertengahan November lalu berhasil memicu sentimen positif bagi investor.
"Sehingga ini melimpahkan likuiditas dalam pasar negara berkembang dan menyebabkan terjadinya apresiasi mata uang negara berkembang terhadap dolar AS dengan cepat," kata Riefky.
Namun, di saat negara-negara di dunia cukup berhasil dalam mengatasi masalah kesehatan dengan tepat, Indonesia terlihat masih berjuang untuk menangani situasi tersebut.
Menjelang akhir tahun 2020, tanda-tanda pemulihan yang penting belum terlihat di Indonesia. Terlepas dari itu, berbagai rentetan kejadian telah terjadi dalam kondisi perekonomian Indonesia.
"Sejauh ini, kami telah melihat upaya pemerintah Indonesia yang telah berulang kali coba mendongkrak perekonomian dengan melonggarkan aturan pembatasan sosial. Namun setelah beberapa saat, kapasitas rumah sakit semakin menipis dan pemerintah terpaksa untuk kembali memperketat aturan tersebut," kata Riefky.
Indonesia juga mencatatkan tingkat inflasi terendah sepanjang sejarah. Angka inflasi tahun 2020 tercatat sebesar 1,68% (yoy). Itu menggambarkan lemahnya aktivitas ekonomi di tahun 2020, atau turun signifikan dibandingkan inflasi tahun 2019 sebesar 2,72% (yoy).
Secara spesifik, meskipun secara keseluruhan inflasi tahun 2020 menggambarkan realita yang suram, angka inflasi bulan Desember 2020 agak menunjukkan tekanan inflasi karena terus meningkat selama lima bulan berturut-turut, menjadi 1,68% (yoy) dibandingkan dengan 1,59% (yoy) di bulan sebelumnya.
Secara bulanan, tingkat inflasi bulan Desember 2020 tercatat sebesar 0,45% (mtm), tertinggi selama tahun 2020. Peningkatan inflasi terutama didorong oleh kenaikan harga pangan dan bahan pangan yang sebagian memberikan dorongan inflasi. (E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved