Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
POTENSI wirausaha bagi para pemuda Indonesia ternyata masih besar. Tengok saja Renaldy Pujiansyah, pemuda yang lahir di Sangatta Kalimantan Timur pada 1999.
Renaldy memiliki kisah yang menarik dalam kariernya sebagai pemasar. Ia bekerja mulai dari berjualan koin gim daring, terlibat dalam dunia buzzer, hingga menjalankan bisnis dropship yang menghasilkan ratusan juta rupiah.
Dengan pengalaman di dunia digital marketing selama kurang lebih 7 tahun, ia memberanikan diri mendirikan Insaf Digital Agency, agensi marketing yang berfokus di pemasaran digital yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur. Insaf, menurut KBBI, berarti sadar yang benar.
Sesuai dengan namanya, Insaf ingin menjadi agensi pemasaran yang memberikan solusi berdasarkan fakta masalah, harga yang transparan, dan merangkul orang-orang yang sudah boncos dalam marketing. Harapannya mereka bisa ‘sadar’ strategi yang benar ketika berada di Insaf.
“Dulu saya iseng main gim di Facebook, kan ada tuh belanja koinnya pakai kartu kredit. Nah teman-teman enggak tahu bagaimana cara belanjanya. Waktu itu aku tahu ada virtual kartu kredit. Ya sudah aku makelarin tuh. Lumayan waktu itu bisa dapat uang jajan.”
Selanjutnya Renaldy bergabung dalam tim buzzer buat belajar cara mengembangkan merek dan personal branding. "Ilmu-ilmu dari situ aku terapin ke bisnis dropship, karena aku kan di daerah Kalimantan Timur enggak mungkin stok barang," ungkapnya. Dari bisnis itu, cuma pemasar daring, pihaknya mencetak omzet mliaran rupiah dalam satu tahun.
Insaf dibawa Renaldy dalam misi membuat merek lokal menjadi kelas dunia. Impiannya, merek-merek di kota kecil maupun besar di Indonesia dapat memperluas pasar dan menjadi besar melalui digital.
“Dengan Insaf, saya berharap bisa mengembangkan banyak brand lokal, karena kekuatan digital itu besar banget. Ini karena sekarang kita harus berkolaborasi untuk mewujudkan mimpi yang besar. Kamu memang enggak bisa membeli mimpi yang besar tapi kamu bisa bekerja sama dengan orang yang mampu mewujudkan mimpi yang besar tersebut.”
Menurutnya, kunci keberhasilan membesarkan merek di era digital yaitu dapat membaca data yang dihasilkan. Hal tersebut membuat kita mampu menentukan strategi selanjutnya. Jadi digital marketing bukan sekadar membuat banyak posting-an.
Saat ini Insaf memiliki tim yang terdiri dari 15 orang. "Masih sedikit sih cuma kami punya mimpi yang besar." Ia bertekad terus mengembangkan dan memberikan edukasi tentang digital marketing yang benar. "Jangan sampai salah langkah apalagi malah boncos," tandasnya.
Saat ini Insaf menjadi agensi di belakang layar beberapa merek lokal besar yang viral akhir-akhir ini. Sebut saja, Se'i Sapiku, Heslin Beauty, Warung Ikan Mamayo, Sebelas Duabelas Kopi, Aulia Fashion, dan masih banyak lagi. (RO/OL-14)
Di 2020, karyawan pada usaha ini sebanyak 30 orang. Empat tahun kemudian usahanya meningkat menjadi 100 karyawan yang bekerja sebagai pemotong kain, penjahit, dan petugas di bagian penjualan.
Dimas Eka Prasetya,21, seorang mahasiswa di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Tengah, berjualan es ketan hitam tobrut (toping brutal), di sela waktu luang kuliahnya.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong perguruan tinggi untuk bisa mencetak lulusan wirausahawan muda
Universitas Trilogi kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak teknososiopreneur muda yang berdaya saing global melalui Bootcamp Trilogi Got Business Founder 2024
DUKUNGAN pengembangan kewirausahaan nasional harus mampu direalisasikan dalam langkah nyata. Ini untuk mendorong peningkatan rasio kewirausahaan yang dapat menopang Indonesia.
Diplomat Success Challenge (DSC) kembali hadir dengan komitmen yang semakin kuat sebagai ekosistem kewirausahaan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved