Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
MENTERI Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menerima 11 perwakilan penerima Kartu Prakerja dari seluruh Indonesia. Perwakilan tersebut datang ke kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta, Selasa (15/12).
"Saya senang dan bangga mendengar kisah para penerima Kartu Prakerja yang datang dari Aceh hingga Jayapura, dari Nunukan hingga Rote ini. Kisah-kisah mereka ini menjadi bukti keberhasilan tujuan program Kartu Prakerja dalam hal skilling, upskilling, dan reskilling," ujarnya dikutip dari siaran pers yang diterima, Selasa (15/12).
Airlangga berharap cerita sukses para penerima Kartu Prakerja dapat menginspirasi anak-anak muda lain untuk tetap semangat berkarya di tengah pandemi covid-19.
Dia turut mengapresiasi Tim Pelaksana dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja. Menurutnya, hal ini merupakan capaian besar dalam suatu pelaksanaan program Pemerintah, mengingat program ini baru berusia kurang dari satu tahun.
"Capaian program Kartu Prakerja di 2020 harus terus dilanjutkan di tahun 2021. Kualitas pelaksanaan program dan pelayanan kepada masyarakat harus terus ditingkatkan. Tentunya dengan tetap memperhatikan pemenuhan tata kelola program yang lebih baik," tutur Airlangga.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menegaskan, pelaksanaan program Kartu Prakerja telah tepat sasaran.
"Survei Angkatan Kerja Nasional BPS pada Agustus 2020 menemukan bahwa sebanyak 88,9% penerima Kartu Prakerja merasa bahwa program ini meningkatkan keterampilan kerja mereka," kata Denni.
Sementara Survei Evaluasi yang dilakukan Manajeman Pelaksana Program Kartu Prakerja, dengan responden lebih dari 4 juta menemukan bahwa 62% penerima Kartu Prakerja belum pernah menerima pelatihan atau kursus dalam bentuk apapun.
Selain dana pelatihan sebesar Rp1 juta per orang, insentif senilai masing-masing Rp600 ribu yang diberikan empat kali dalam empat bulan juga dianggap sangat membantu kondisi penerima Kartu Prakerja dalam situasi ekonomi seperti ini.
Baca juga : Wamen BUMN: UU Ciptaker Hapus Keruwietan Izin Berusaha
"Sebanyak 95% penerima Kartu Prakerja menggunakan dana insentif untuk pembelian bahan pangan, 75% untuk kebutuhan listrik dan air, serta 71% untuk tambahan modal usaha. Ini fakta yang sangat menggembirakan," urai Denni.
Sebelas perwakilan penerima Kartu Prakerja yang datang ke Jakarta yakni Putri Puspita Lokanazea (Aceh); Ubaidillah (Banten); Eka Prayoga (Jawa Tengah); Feisal Pratama Mandala (Jawa Barat); Raden Fauziyah Maharani (DKI Jakarta); I Putu Agus Sanjaya Diputra (Bali); Stevenly Rio Loginsi (Sulawesi Utara); Edy Sukardi (Kalimantan Utara); Putri Dewi (Maluku Utara); Marni Yusinta Modok (Nusa Tenggara Timur); dan Verly Naomi Pelmelai (Papua).
Salah seorang penerima Kartu Prakerja, Stevenly Rio Loginsi berbagi pengalamannya. Dia yang semula bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah perusahaan swasta di Manado, Sulawesi Utara harus rela kehilangan pekerjaan akibat pandemi.
"Saya hidup dari pesangon yang diberikan. Tapi kian hari kian bulan, uang makin menipis untuk mencukupi kebutuhan istri dan dua anak saya," tuturnya.
Tak disangka Rio menerima informasi ihwal Kartu Prakerja dari sosial media. Lantas ia mendaftarkan diri dan lolos di gelombang III program tersebut. Ia mengambil pelatihan 'Bagaimana Memasang Iklan di Facebook dan Instagram melalui aplikasi Sekolahmu.
Selang beberapa waktu, Rio mendengar informasi ada sebuah perusahaan seluler mencari tenaga kerja. Pada saat wawancara, Rio menyertakan sertifikat pelatihan yang diikutinya dari Program Prakerja.
Ia kemudian diterima dengan posisi sebagai desainer untuk membuat aneka promosi perusahan. "Saldo pelatihan sebesar Rp1 juta saya manfaatkan benar, termasuk kemudian mengambil pelatihan photoshop yang sangat berguna bagi pekerjaan saya," ujarnya.
Karirnya Rio terus berkembang. Kantor barunya memberi promosi menjadi supervisor, membawahi beberapa staf lainnya.
"Saya terus mengasah keterampilan diri dengan memanfaatkan dana pelatihan yang ada. Saya pilih pelatihan ‘Panen Orderan Melalui Internet’ untuk mengoptimalkan pemasaran produk dari perusahaan. Cukup duduk di kantor, pembeli datang. Itulah gunanya pelatihan ini," jelas Rio. (OL-7)
Ada tiga manfaat yang bisa diperhatikan oleh pemerintahan yang akan datang sebagai landasan mengapa kartu Prakerja cukup penting untuk dilanjutkan.
SEKRETARIS Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Susiwijono Moegiarso berharap kedepannya program Prakerja tetap harus dilanjutkan.
Biaya operasional dari program kerja hanya 0,92 persen, sementara 99,08 persen lainnya digunakan untuk dana program.
KARTU Prakerja telah menjangkau sebanyak 17,5 juta lebih penerima sejak 2020 hingga 2023. Tahun ini, penerimanya ditargetkan juga mencapai lebih dari 1 juta orang.
Pendaftaran untuk program Kartu Prakerja gelombang 67 dibuka pada Jumat 3 Mei mendatang. Program ini merupakan inisiatif pemerintah untuk mengembangkan kompetensi kerja.
Pemerintah sudah melihat green jobs ini sebagai peluang dan bukan hanya sekadar peluang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved