Masuk Area Overbought, IHSG Rawan Terkoreksi

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan Kamis (12/11) langsung terkoreksi pada level 5.494,48 (-0,27%) dari penutupan sebelumnya pada level 5.509,51.

"Kami memperkirakan IHSG hari ini berpotensi bergerak melemah dengan antisipasi profit taking terhadap sektor-sektor yang telah menguat sepanjang minggu ini," kata Head of Equity Research, Strategy, Banking, Consumer (Staple) Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma, Kamis (12/11).

Pasar saham Amerika Serikat ditutup bervariasi. Indeks DJIA -0,08% ke level 29,397, S&P500 +0,77%, dan Nasdaq +2,01%. Mayoritas pasar beralih ke saham teknologi di tengah penantian peluncuran vaksin covid-19 pertama di dunia oleh Pfizer dan BioNTech.

Harga minyak WTI berada pada level US$41,5 dengan Brent USD 43,7 dan emas US$ 1.861.

Rilis terkini adalah Retail Sales Indonesia per September 2020 yang melemah -8,7% atau di bawah konsensus 7,5% namun lebih baik dibanding Agustus 2020 yang -9,2%.

Sementara dari dalam negeri, jumlah kasus baru covid-19 pada Rabu (11/11) yang diumumkan menjadi 3.770 kasus (Selasa: 3.779) dengan tingkat kesembuhan lebih rendah yaitu 3.241 (Selasa: 3.475) dan kematian 75 kasus (Selasa: 72). Total kasus covid-19 Indonesia telah mencapai 448.118 kasus.

Secara teknis, pergerakan saat ini masih dalam tren bullish namun hal yang perlu diwaspadai adalah pergerakan yang sudah memasuki area overbought atau jenuh beli.

"Sehingga rentan mengalami koreksi atau profit taking. Investor akan menanti beberapa data perekonomian dari Amerika Serikat seperti data indeks harga konsumen (CPI) dan pengangguran," kata Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper.

Investor akan fokus pada data ekonomi untuk melihat potensi pemulihan. Bursa Asia dibuka positif mengikuti pergerakan pasar AS. Fokus investor masih pada perkembangan pandemi yang angkanya terus meningkat di AS, Inggris, dan Eropa. (E-2)