Tim Gabungan Tingkatkan Serapan Gabah Petani 2.000%

TIM gabungan untuk menyerap gabah petani yang melibatkan Kementerian Pertanian, Bulog, kelompok tani, dan pemerintah daerah diyakini telah bekerja efektif.

Tim tersebut dikabarkan mampu mengerek penyerapan gabah petani di Pulau Jawa hingga 2.000%.

"Dari laporan tadi pagi, serapan di tiga provinsi Pulau Jawa naik lebih dari 2.000% dari tadinya hanya 100 ton per hari," ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, kemarin.

Di Jawa Tengah, Amran mencontohkan, serapan gabah mencapai 2.000 ton per hari.

"Di Jawa Timur, 2.400 ton per hari. Di Jawa Barat yang paling signifikan, 5.000 ton per hari," tuturnya.

Hal serupa terjadi di beberapa wilayah sentra beras lainnya. Mengingat tim itu baru sepekan dibentuk, Amran mengaku cukup puas dengan hasil yang diraih saat ini.

"Kami akan terus tingkatkan dengan menggerakkan pemegang kepentingan yang terlibat," sambungnya.

Meningkatnya serapan gabah di beberapa wilayah saat ini juga tak terlepas dari peran penyuluh pertanian lapangan (PPL).

"Kami punya 50 ribu PPL dengan target masing-masing dari mereka menyerap gabah 500 hingga 1.000 ton," lanjutnya.

Upaya lain untuk menyerap hasil tani masyarakat juga terus diusahakan dengan rencana pembentukan badan pangan nasional (BPN) yang akan menyerap seluruh produksi pangan petani Indonesia dengan harga layak.

"Pembentukan BPN masih dalam proses," urainya.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Gardjita Budi, memperkirakan pembentukan BPN baru bisa dilakukan pada 2017.

"Masih ada hambatan pembentukan BPN, yakni soal tumpang-tindih kewenangan dengan lembaga lain dan alokasi anggaran," tandasnya.